Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta kepada warga kampung Kehiran 1 dan Toware, Distrik Sentani yang terlibat bentrok untuk sama-sama menahan diri dan menghentikan pertikaian.
"Kepada saudara-saudara dan tokoh-tokoh yang bertikai, kami mengimbau untuk menahan diri, kalau kita semakin emosi akan menambah masalah dan akan merugikan kita semua," ujar Irjen Paulus Waterpauw, Senin (20/4/2020).
Kapolda menjelaskan, bentrokan warga antara kampung Kehiran 1 dan kampung Toware ada kaitan dengan COVID-19, dimana warga salah satu Kampung itu membuat pembatasan-pembatasan tapi kemudian warga lain yang melintasi tidak bisa terima. Akhirnya terjadilah cekcok mulut hingga terjadi pemukulan terhadap salah satu warga yang ternyata seorang ondoafi (pemimpin adat). Akhirnya berkembang menjadi konflik antar kampung.
"Jadi bentrok dipicu adanya pembatasan jalan terkait dengan COVID-19. Masalah pembatasan jalan memang perlu dikomunikasikan antara kelompok warga, sehingga tidak terjadi konflik yang sedang terjadi saat ini," kata Irjen Paulus.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw (Wilpret Siagian/detikcom) |
Dia juga menyebutkan kalau pemerintah melalui Bupati Jayapura, Kapolres Jayapura, Dandim, dan beberapa pejabat telah melakukan upaya damai. Namun ada beberapa orang tidak puas masih bertahan.
"Kami terus mencarikan solusi penyelesaian masalah, untuk itu akan diundang para ondoafi duduk bersama. Mungkin satu dua hari ke depan untuk dilakukan penyelesaian secara tuntas," tambahnya.
Berdasarkan data di kepolisian akibat bentrokan tersebut ada seorang warga meninggal dunia dan 8 orang luka-luka. Selain itu ada 15 rumah terbakar dan 20 rumah dirusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar