Foto: Ilustrasi oleh : Edi Wahyono
Bandung - Selama Bulan Ramadhan hingga lebaran tahun ini terjadi 28 kebakaran di Kabupaten Bandung. Kebakaran yang rata-rata diakibatkan oleh kompor gas, tungku, konsleting dan petasan itu meningkat dibandingkan tahun lalu.
Dari data yang dihimpun detikcom, pada Bulan Januari hingga Juni 2019 di Kabupaten Bandung terjadi 114 kejadian kebakaran. Sedangkan selama bulan puasa hingga lebaran pada Bulan Mei hingga awal Juni tercatat 28 kasus kebakaran.
"Pada bulan yang sama dengan tahun lalu memang meningkat. Tahun lalu itu ada 17 kejadian kebakaran, kalau tahun ini ada 28 kejadian kebakaran. Kalau sepekan saat lebaran ada tiga kebakaran dan enam kali penyelamatan," kata Kepala Pemadaman dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung Endang Sulaeman di Mako Damkar Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (12/6/2019).
Baca juga: Malangnya Bayi Saira, Penderita Hidrosefalus Tanpa Tempurung Kepala
Ia mengungkapkan, meski jumlah kejadian kebakaran naik secara kerugian materiil terus menurun. Hal tersebut berkat semakin tingginya kesadaran masyarakat terkait keberadaan Diskar Kabupaten Bandung. Selain itu respon masyarakat ketika ada kebakaran langsung cepat melapor.
"Kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk melaporkan kejadian kebakaran. Mungkin kalau dulu yang lapor itu cuma kebakaran rumah saja yah, tapi kalau sekarang banyak macamnya, seperti kebakaran mobil, alang-alang dan lain sebagainya. Selain itu, dengan adanya sembilan pos semakin mendekatkan pelayanan kami pada masyarakat," ucapnya.
Menurutnya penyebab kebakaran di antaranya diakibatkan kompor gas, tungku, konsleting dan petasan. Kebakaran terjadi karena kelalaian manusia dalam penggunaan peralatan hingga mengakibatkan bencana kebakaran.
"Salah satu penyebab konsleting listrik itu karena pemakaian peralatan listrik yang tidak sesuai standar. Kemudian ada juga karena lupa mematikan kompor gas dan lupa mematikan tungku api bekas memasak di dapur. Tak hanya itu saja, anak-anak yang main petasan juga harus diwaspadai," ucapnya.
Baca juga: Melihat Tradisi Warga Cuci Karpet Masjid di Sungai Sungapan Bandung
Endang mengatakan, Diskar Kabupaten Bandung memiliki sembilan pos dengan masing-masing pos dilengkapi armada pancar, pompa dan armada suplay. Kemudian, sembilan pos ini juga ditunjang dengan 136 orang personil yang siap melayani masyarakat.
"Kebutuhan kami saat ini yang belum terpenuhi adalah penambahan selang, nozzle dan beberapa perangkat pendukung lainnya. Penambahan ini sangat penting, seperti selang sangat penting untuk menjangkau lokasi kebakaran yang ada di dalam gang,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar