Senin, 20 Jan 2020 13:47 WIB
Kabupaten Bandung - Kerangka manusia yang ditemukan di rumah kosong, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah teridentifikasi. Kerangka berjenis kelamin pria itu meninggal antara 6 hingga 12 bulan lalu. Dokter mengungkap kerangka itu melalui pemeriksaan forensik.
"Hari Jumat, (17/1) kemarin sudah kita lakukan pemeriksaan, namanya antropologi forensik. Yaitu kita lakukan pemeriksaan atas kerangka yang diberikan Polsek Margahayu," kata Dokter Spesialis Forensik RS Sartika Asih Bandung Aida Nurul Fatia di Mapolresta Bandung, Senin (20/1/2020).
Sebelum dilakukan autopsi, kerangka pria tersebut disusun. "Kami coba susun kerangka itu. Kemudian diidentifikasi dari jenis kelamin, kita identifikasi laki-laki," ujarnya.
Selain itu, pihaknya menemukan banyak ciri lainnya. Namun dokter tak merinci hasilnya.
"Ciri lainnya kami dapatkan yaitu tinggi badan, kemudian ciri medis tertentu dan itu yang nanti di-keep untuk penyidikan," katanya.
"Nanti kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, bisa kami cocokkan," Nurul menambahkan.
Dokter sejauh ini tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka pria tersebut. "Kalau untuk ada atau tidak tanda kekerasan, sampai saat ini belum kami temukan. Karena kalau kekerasan, kalau tidak segitu hebatnya sampai mengenai tulang, kita tidak bisa tentukan. Jadi untuk tanda kekerasan belum kami simpulkan," tutur Nurul.
"Hari Jumat, (17/1) kemarin sudah kita lakukan pemeriksaan, namanya antropologi forensik. Yaitu kita lakukan pemeriksaan atas kerangka yang diberikan Polsek Margahayu," kata Dokter Spesialis Forensik RS Sartika Asih Bandung Aida Nurul Fatia di Mapolresta Bandung, Senin (20/1/2020).
Sebelum dilakukan autopsi, kerangka pria tersebut disusun. "Kami coba susun kerangka itu. Kemudian diidentifikasi dari jenis kelamin, kita identifikasi laki-laki," ujarnya.
Apa ciri-ciri yang ada di kerangka itu? "Ras nya itu, ras Mongoloid yaitu orang Asia. Usianya antara dewasa hingga paruh baya," ucap Nurul.
Selain itu, pihaknya menemukan banyak ciri lainnya. Namun dokter tak merinci hasilnya.
"Ciri lainnya kami dapatkan yaitu tinggi badan, kemudian ciri medis tertentu dan itu yang nanti di-keep untuk penyidikan," katanya.
"Nanti kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, bisa kami cocokkan," Nurul menambahkan.
Dokter sejauh ini tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka pria tersebut. "Kalau untuk ada atau tidak tanda kekerasan, sampai saat ini belum kami temukan. Karena kalau kekerasan, kalau tidak segitu hebatnya sampai mengenai tulang, kita tidak bisa tentukan. Jadi untuk tanda kekerasan belum kami simpulkan," tutur Nurul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar