Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 11.45 WIB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi banjir bandang yang terjadi di Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020) pagi lalu.
Dalam peninjaun ke Lebak, Banten, Presiden Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Tiba di Kabupaten Lebak, Jokowi dan rombongan disambut Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Banten Iti Octavia Jayabaya.
Setelah itu, Jokowi langsung menyambangi Pondok Pesantren Tansa yang berada di Kampung Parakansantri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong yang terdampak banjir bandang pada Rabu.
Sebelum tiba di Lebak, Banten, Jokowi terlebih dahulu meninjau bencana banjir yang terjadi di Sukajaya, Bogor.
Berikut ini fakta kunjungan Jokowi tinjaun bencana di Lebak, Banten yang Kompas.com rangkum:
1. Jokowi sebut banjir bandang akibat penambangan emas liar
Dalam kunjungannya di Lebak, Banten, Jokowi menyebut, penyebab banjir bandang di Lebak, adalah rusaknya hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS).
"Di Kabupaten Lebak, Banten, kita lihat ini karena perambahan hutan, karena penambangan emas secara ilegal," katanya di Ponpes La Tansa, Selasa (7/1/2020).
Jokowi pun secara khusus meminta kepada Gubernur Banten, dan Bupati Lebak untuk segera menghentikan aktivitas tambang di TNGHS terutama di wilayah Lebak.
2. Tidak ada toleransi bagi penambang emas ilegal
Dengan adanya kejadian ini, ia menegaskan, tidak ada lagi toleransi bagi aktivitas tambang emas liar di TNGHS karena merugikan masyarakat.
"Enggak bisa lagi, karena keuntungan satu, dua, tiga orang, kemudian ribuan lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," katanya.
Banjir bandang sendiri terjadi lantaran aliran Sungai Ciberang yang berhulu di TNGHS meluap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar