Kamis, 25 Februari 2021

hari ini, Lansia di Kota Bandung Mulai Vaksinasi COVID-19


A health care professional prepares a Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Sheba Tel Hashomer Hospital in Ramat Gan, Israel, Tuesday, Jan. 12, 2021. Israel has struck a deal with Pfizer, promising to share vast troves of medical data with the drugmaker in exchange for the continued flow of its COVID-19 vaccine. Critics say the deal is raising major ethical concerns, including possible privacy violations and a deepening of the global divide between wealthy countries and poorer populations, including Palestinians in the occupied West Bank and Gaza, who face long waits to be inoculated. (AP Photo/Oded Balilty) 
Ilustrasi (Foto: AP/Oded Balilty)
Bandung - 

Lansia di Kota Bandung, Jawa Barat akan menjalani vaksinasi COVID-19 di fasilitas kesehatan (faskes) dan rumah sakit, Jumat (26/2/2021) .

"Lansia akan mulai untuk yang sudah ada datanya, di beberapa rumah sakit, kita sudah menerima datanya dari Kemenkes dan akan kita distribusikan ke fasilitas kesehatan untuk bisa dilakukan vaksinasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rosye Arosdiani di Balai Kota Bandung, Kamis (25/2/2021).

Menurut Rosye, lansia yang sudah mendaftarkan diri akan mendapatkan jadwal vaksinasi yang sudah ditentukan oleh Kemenkes. "Nanti ada yang hubungi. Datanya sudah ada," ujarnya.

Rosye memaparkan, tidak semua faskes dan rumah sakit melakukan vaksinasi lansia. Hanya faskes dan rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan yang melakukan vaksinasi lansia.

"Karena lansia butuh perhatian khusus, sehingga tidak semua rumah sakit yang melakukan vaksinasi untuk lansia dan luskesmanya ada di 30 puskesmas, pokonya satu kecamatan ada puskesmas yang sudah kita tunjuk," paparnya.

Lalu, jika lansia itu memiliki kendala atau kesulitan untuk datang ke faskes atau rumah sakit yang dituju, apa yang akan dilakukan Dinkes?

"Nah, kalau kesulitan kita harus lihat, betul ga tidak bisa pergi, dinilai dulu ada asesment yang dikirim by phone, nanti mereka menjawab pertanyaan (petugas), apakah mereka masuk kepada kerentanan atau tidak. Jemput bola kita lakukan tergantung alasannya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kadinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, sasaran lansia di Kota Bandung mencapai 118.870 orang. Jumlah itu bisa berkurang bahkan bertambah.

"Jumlah ini kalau sasaran dari pemerintah pusat itu 118.870 orang," ujar Ahyani.




(wip/mud)

Senin, 15 Februari 2021

Satgas Saber Pungli Jawa Barat membongkar kasus praktik pungutan liar

Senin, 15 Feb 2021 15:54 WIB
Poster 
Ilustrasi pungli (Ilustrator: Edi Wahyono)
Bandung - 

Satgas Saber Pungli Jawa Barat membongkar kasus praktik pungutan liar (Pungli) dana bantuan langsung tunai (BLT) Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) di Bandung. Dari Rp 2,4 BLT UMKM yang diterima, diduga dilakukan penyunatan sebagian.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menuturkan kasus ini bermula dari adanya informasi ke Satgas Saber Pungli Jabar. Kasus penyunatan ini dilakukan pelaku kepada penerima BLT UMKM di Kabupaten Bandung.

"Ini terkait BLT UMKM kurang lebih ada tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Nagreg, Banjaran, Rancabali, Cikancung, Soreang dan Cimaung," ujar Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/2/2021).

Erdi menuturkan praktik penyunatan ini diduga dilakukan oleh 7 orang oknum petugas. Mereka memotong dana BLT yang diterima oleh penerima. Adapun dana yang diperoleh oleh penerima dari pemerintah sebesar Rp 2,4 juta.

"Modusnya, penerima bantuan kurang lebih mendapatkan Rp 2,4 juta. Diminta antara 20 sampai 50 persen dengan alasan untuk disetorkan kepada petugas-petugas yang menyatakan bahwa harus ada setoran. (Setorannya) Rp 600 ribu sampai Rp 1,2 juta," kata Erdi.

Atas praktik tersebut, ujar Erdi, pelaku dapat mengantongi hingga ratusan juta. Berdasarkan penghitungan, total Rp 800 juta dikantongi pelaku.

"Setelah dicek dan ditemukan oleh satgas saber pungli provinsi dana terkumpul sebanyak Rp 804 juta. Rinciannya Rp 562 juta di setor ke koperasi Swarna, Rp 242 juta digunakan untuk operasional dan lain lain dilakukan oleh oknum yang merupakan korlap dari Jabar. Ditemukan oleh satgas sudah dilakukan gelar dan dilimpahkan ke kita," tutur Erdi.

Sejauh ini belum ada penetapan tersangka. Tujuh orang yang diduga melakukan praktik tersebut masih dilakukan pemeriksaan.

"Belum ada tersangka. Yang melakukan ada beberapa kurang lebih tujuh orang sebagai oknum memungut setoran. Masih saksi, sekarang sedang didalami," ujar Erdi.




(dir/bbn)

Minggu, 14 Februari 2021

Kota Bandung menggambarkan kondisi Sungai Cikapundung pada tahun 80-an lalu.

Bandung - 

Pantung ikan lele dan ikan mas yang menempel di tembok Teras Cikapundung, Kota Bandung menggambarkan kondisi Sungai Cikapundung pada tahun 80-an lalu.

Yadi (72) yang karib disapa Abah Edi mengisahkan, dulu di aliran Sungai Cikapundung terdapat beragam jenis ikan yang kerap dipancing warga.

"Ada ikan lele, mas, benteur, gabus, ikan yang suka dibuat asin dan jenis ikan lainnya," kata Edi kepada detikcom di Teras Cikapundung, Minggu (14/2/2021).

Sambil menunjuk ke tembok yang ditempel beragam jenis ikan, Abah Edi menyebut, jika kondisi Sungai Cikapundung dulu sama halnya seperti yang digambarkan di tembok tersebut.

"Dulu Sungai Cikapundung seperti itu. Ikannya banyak," ujar Edi yang merupakan warga Jalan Siliwangi II, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong.

Edi menuturkan, setiap akhir pekan banyak warga sengaja datang ke kawasan ini hanya untuk memancing ikan. "Banyak yang mancing, dulu kondisinya tidak seperti ini, banyak pemukiman, airnya juga jernih," tuturnya.

Jangankan digunakan untuk berenang, Cikapundung dulu menurut Edi airnya dapat digunakan untuk mandi, mencuci beras hingga memasak.

"Mandi, memasak nasi, dan lainnya, dulu tuh airnya di sini. Berenang juga banyak," ujarnya.

Selain itu, Edi juga menyebut kondisi Sungai Cikapundung sudah berubah banyak dari tahun ke tahun. "Ini tuh pemukiman warga, air tuh sampai sini kalau ged, jadi kecil karena airnya sudah terbagi tiga, salah satunya digunakan air PAM," sebut Edi sambil menunjuk tinggi debit air dulu ke kursi taman di obyek wisata tersebut.

Sekitar tahun 1980-an, Edi berujar perubahan Sungai Cikapundung mulai terjadi. "Mulai rame sekitar 1980, sudah berubah, soalnya bermunculan rumah di kawasan atas, di Cidadap," ujarnya.

Menurutnya, saat ini kondisi aliran Sungai Cikapundung sudah kotor, terkontaminasi limbah rumah tangga dan sampah.

"Limbah rumah tangga kebanyakan," tambahnya.

Meski aliran sungai masih terlihat cukup keruh, Edi menilai masih ada ikan yang hidup di aliran sungai tersebut. Namun tidak seperti dulu.

"Ada, tapi enggak kaya dulu," ujarnya.

Selain itu, Edi juga bercerita soal pohon-pohon yang ada di kawasan Babakan Siliwangi sangat rimbun dan masih terdapat hewan buas. "Dulu masih banyak meong (kucing hutan). Pohon juga enggak kaya gini. Banyak pokoknya," ujarnya.

Seperti diketahui, Teras Cikapundung dibangun pada Tahun 2013 dan diresmikan oleh awal Tahun 2016 Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang kini menjadi Gubernur Jabar.

Tak hanya itu, Edi juga mengajak, kepada warga Bandung yang kerap datang ke Teras Cikapundung untuk turut menjaga kebersihan dan protokol kesehatan yang berlaku di masaa pandemi COVID-19.

Bandung - 

Pantung ikan lele dan ikan mas yang menempel di tembok Teras Cikapundung, Kota Bandung menggambarkan kondisi Sungai Cikapundung pada tahun 80-an lalu.

Yadi (72) yang karib disapa Abah Edi mengisahkan, dulu di aliran Sungai Cikapundung terdapat beragam jenis ikan yang kerap dipancing warga.

"Ada ikan lele, mas, benteur, gabus, ikan yang suka dibuat asin dan jenis ikan lainnya," kata Edi kepada detikcom di Teras Cikapundung, Minggu (14/2/2021).

Sambil menunjuk ke tembok yang ditempel beragam jenis ikan, Abah Edi menyebut, jika kondisi Sungai Cikapundung dulu sama halnya seperti yang digambarkan di tembok tersebut.

"Dulu Sungai Cikapundung seperti itu. Ikannya banyak," ujar Edi yang merupakan warga Jalan Siliwangi II, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong.

Edi menuturkan, setiap akhir pekan banyak warga sengaja datang ke kawasan ini hanya untuk memancing ikan. "Banyak yang mancing, dulu kondisinya tidak seperti ini, banyak pemukiman, airnya juga jernih," tuturnya.

Jangankan digunakan untuk berenang, Cikapundung dulu menurut Edi airnya dapat digunakan untuk mandi, mencuci beras hingga memasak.

"Mandi, memasak nasi, dan lainnya, dulu tuh airnya di sini. Berenang juga banyak," ujarnya.

Selain itu, Edi juga menyebut kondisi Sungai Cikapundung sudah berubah banyak dari tahun ke tahun. "Ini tuh pemukiman warga, air tuh sampai sini kalau ged, jadi kecil karena airnya sudah terbagi tiga, salah satunya digunakan air PAM," sebut Edi sambil menunjuk tinggi debit air dulu ke kursi taman di obyek wisata tersebut.

Sekitar tahun 1980-an, Edi berujar perubahan Sungai Cikapundung mulai terjadi. "Mulai rame sekitar 1980, sudah berubah, soalnya bermunculan rumah di kawasan atas, di Cidadap," ujarnya.

Menurutnya, saat ini kondisi aliran Sungai Cikapundung sudah kotor, terkontaminasi limbah rumah tangga dan sampah.

"Limbah rumah tangga kebanyakan," tambahnya.

Meski aliran sungai masih terlihat cukup keruh, Edi menilai masih ada ikan yang hidup di aliran sungai tersebut. Namun tidak seperti dulu.

"Ada, tapi enggak kaya dulu," ujarnya.

Selain itu, Edi juga bercerita soal pohon-pohon yang ada di kawasan Babakan Siliwangi sangat rimbun dan masih terdapat hewan buas. "Dulu masih banyak meong (kucing hutan). Pohon juga enggak kaya gini. Banyak pokoknya," ujarnya.

Seperti diketahui, Teras Cikapundung dibangun pada Tahun 2013 dan diresmikan oleh awal Tahun 2016 Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang kini menjadi Gubernur Jabar.

Tak hanya itu, Edi juga mengajak, kepada warga Bandung yang kerap datang ke Teras Cikapundung untuk turut menjaga kebersihan dan protokol kesehatan yang berlaku di masaa pandemi COVID-19.

Sabtu, 13 Februari 2021

tempat wisata Indonesia punya mitos yang beragam.

Jakarta - 

Beberapa tempat wisata Indonesia punya mitos yang beragam. Ada tempat wisata yang kabarnya bisa bikin kita mudah mendapatkan jodoh.

Mengutip CNNIndonesia.com, setidaknya ada 10 destinasi di Indonesia yang punya mitos enteng jodoh, yakni:

- Air Terjun Sekar Langit

Legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari berawal dari air terjun yang berada di puncak Gunung Telomoyo, Jawa Tengah ini.

Bagi para wanita, mandi di dalam kolamnya dipercaya bisa menambah aura kecantikan. Sementara bagi orang yang masih jomblo bisa bermeditasi di sini pada Selasa dan Jumat Kliwon untuk mengentengkan jodoh.

- Pemandian Yeh Sanih

Berada di Desa Sanih, Buleleng, Bali, pemandian ini berupa kolam dengan mata air alami yang terus mengalir sepanjang tahun. Pasangan yang membasuh badan di sini dipercaya bakal memiliki hubungan yang langgeng.

- Pulau Asmara Situ Patenggang

Indah dan melegenda, adalah dua kata yang bisa menggambarkan danau yang berada di Bandung ini. Terdapat Batu Cinta di sini, di mana pasangan yang mengelilinginya bakal diberi hubungan yang awet. Sementara bagi orang yang jomblo bisa segera mendapatkan jodohnya.

- Curug Putri

Mandi di aliran air yang bersih memang membuat badan terasa lebih segar. Tapi mandi di air terjun yang berada di Desa Cisantana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ini katanya juga bisa mengobati penyakit dan mengentengkan jodoh.

Pemandian Wendit

Berupa kolam dengan sumber mata air alami, pemandian yang berada di Malang, Jawa Timur, ini dipercaya juga bisa mengentengkan jodoh para pengunjungnya. Sumber airnya berasal dari Air Sendang Widodaren yang jernih dan segar.

- Air Terjun Kolam Jodoh

Sesuai namanya, air terjun yang berada di Desa Lewa, Sumba, Nusa Tenggara Timur, ini juga dipercaya bisa segera mendatangkan jodoh bagi pengunjung yang mandi di kolamnya. Medan menuju air terjun memang tak mudah, namun pemandangan sesampainya di sana sangatlah indah.

- Air Terjun Waai

Air terjun yang berada di Desa Waai, Ambon, ini menjadi habitat belut raksasa yang hidup di dalam guanya. Ada mitos kalau berhasil memegang belut maka orang tersebut bakal segera bertemu dengan jodohnya. Sayangnya, belut hanya keluar pada saat tertentu saja.

- Umbul Jumprit

Setiap Selasa dan Jumat Kliwon banyak pengunjung yang bermeditasi dan berendam di sini. Mata air ini juga digunakan untuk upacara Hari Raya Waisak setiap tahunnya. Selain enteng jodoh, orang yang berendam di dalam kolamnya juga dikatakan bisa awet muda.

- Pantai Mata Air Seratus

Moli Sahatu adalah nama lain dari pantai indah yang berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ini. Di antara bebatuannya, uniknya ada mata air tawar yang muncul. Mitos masyarakat setempat mengatakan bahwa air tawar itu bisa diusap ke wajah untuk mengentengkan jodoh.

- Jembatan Akar Painan

Jembatan yang berlokasi di Pesisir Selatan, Sumatra Barat, ini terlihat megah walau terbuat dari akar dua pohon kubang besar yang berdiri di masing-masing tepinya. Pengunjung yang datang bisa mandi di Sungai Bayang yang mengalir di bawahnya agar segera enteng jodoh.

Berita seputar 10 tempat wisata yang bisa bikin enteng jodoh itu menjadi berita terpopuler detikTravel, sepanjang Sabtu (13/2/2021), berikut berita terpopuler selengkapnya:



Simak Video "Harum nan Cantik, Berbagai Jenis Mawar Ditanam di Kebun ini, Kota Batu"

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinobatkan sebagai Duta Foster Care (pengasuhan anak) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Bandung - 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinobatkan sebagai Duta Foster Care (pengasuhan anak) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Prosesi pengukuhan Ridwan Kamil dilakukan berbarengan dengan Rapat Pimpinan Nasional Forum Nasional PSAA-LKSA yang digelar di Wisma Pendawa Kemensos, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Sabtu (13/2/2021).

Kang Emil dipilih karena dinilai menjadi role model yang mampu menciptakan ruang bagi anak yatim untuk bisa tumbuh dan berkembang sebagai pribadi harapan bangsa yang lengkap. Hal itu dikatakan Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos RI Kanya Eka Santi setelah mengukuhkan Kang Emil sebagai Duta Foster Care secara virtual.

"Jadi Fornas menyampaikan bahwa mereka melihat pak gubernur memasyarakatkan pengasuhan anak melalui foster care, kita bisa lihat pak gubernur memberikan contoh mengasuh satu orang anak dan menyampaikannya di media sosial untuk mengajak masyarakat yang lain untuk sama-sama mengasuh anak dalam keluarga," ujar Kanya.

Visi tersebut, ujarnya, sejalan dengan kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Sosial, khususnya melalui foster care. "Foster care itu pengasuhannya hanya satu tahun dan bisa diperpanjang, bisa membantu keluarga yang tidak mampu, miskin maupun anak-anak yang tidak punya orang tua dan tidak ada siapa pun yang tidak ada pengasuh," ujar Kanya.

Menurutnya, banyak orang yang masih belum paham atau khawatir menyinggung hubungan anak dengan orang tua biologisnya. "Karena dalam foster care ini dimungkinkan ada anak yang masih memiliki orang tua, saya sampaikan kepada semuanya agar jangan ragu karena kami dari Kemensos, dan Dinsos Provinsi dan Kabupaten/Kota akan membantu, termasuk dengan forum karena untuk harus melalui lembaga pengasuhan anak," tutur Kanya.

Menurutnya, kendala terbesar untuk melaksanakan foster care ini adalah, sulitnya mencari calon orang tua asuh. "Media juga bisa membantu menyebarkan bagaimana seharusnya foster care ini bisa berjalan baik di Indonesia," kata Kanya.

Ketua Fornas PSAA LKSA Yanto Mulya Pibiwanto mengatakan saat ini banyak anak-anak tak mampu usia sekolah dasar yang sulit untuk mencari orang tua angkat. "Karena kebanyakan inginnya yang kecil, dalam hal ini banyak anak-anak. Kita berharap dengan pak Emil begini membawa motivasi, di daerah lain, panti asuhan di Indonesia hampir 8.000. Anak itu harus tumbuh berkembang," katanya.

"Mereka saat ini tinggal di panti sampai besar, panti juga bingung karena suatu sisi harus berganti karena ada SD yang masuk," ujar Yanto.

Kang Emil sendiri sebelumnya mengangkat Arkana, seorang bayi dari sebuah panti asuhan di Bandung, menjadi anggota keluarganya yang baru. Unggahan video maupun foto aktivitas dirinya dan sang bungsu kerap dipublikasikan melalui media sosial.

"Tugas kita adalah melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan generasi bangsa. Kita harus punya terobosan dalam hal ini, dari mulai kebijakan menghadirkan forum perlindungan anak, nah saya pribadi telah mengasuh satu anak yatim piatu untuk saya jadikan anak bungsu kami. Insyaallah anak itu akan kami didik dengan sangat maksimal secara dunia dan akhirat, insyaallah menjadi manusia yang bermanfaat," katanya.

"Saya pun akan secara masif mengkampanyekan untuk menjadikan anak-anak (terlantar) itu sebagai manusia yang bermanfaat, itu juga kewajiban kita sebagai orang tua. Mari bersama-sama menyukseskan program kesejahteraan anak," ujar Kang Emil.

Simak juga Video: Soal Data Penerima Bansos, Kemensos: Daerah yang Paham Rakyatnya


Jumat, 12 Februari 2021

Suara gemuruh terdengar lagi di kota Bandung

Bandung - 

Suara gemuruh kembali terdengar dari langit Kota Bandung hari ini, Sabtu (13/2/2021) pagi. Kali ini suara tersebut terdengar jelas dari Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.

Salah seorang warga, Amanda (29) mendengar suara gemuruh tersebut sekitar pukul 07.30 WIB. Suara gemuruh tersebut terdengar sekitar tiga menit. Ia merekam suara gemuruh tersebut dengan ponselnya.

"Tadi ada sekitar tiga menit suaranya. Kebetulan kompleks tempat saya tinggal cukup sepi, jadi suara itu terdengar jelas," kata Amanda saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/2/2021).

Berbeda dengan suara gemuruh yang muncul di Sukajadi pada Kamis (11/2) siang. Suara yang terdengar di Sarijadi hanya terdengar satu kali.

"Ya hanya satu kali," ujar Amanda.

Sebelumnya, Yusnia (26), warga Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, mendengarkan suara gemuruh tersebut pada Kamis, 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.12 WIB. "Saya tadi lagi menggendong anak, tadinya mikir suara pesawat, tapi kok lama. Akhirnya saya keluar tapi tidak ada pesawat yang melintas, suara tersebut masih terdengar," kata Yusnia.

Tak berselang lama, menurut Yusnia, suara gemuruh juga muncul sekitar pukul 11.44 WIB. Suara gemuruh yang kedua berlangsung lebih sebentar, yakni 2,5 menit. "Sebenarnya lebih lama yang pertama, barusan juga terdengar suara gemuruh yang ketiga, tapi hanya sebentar," ucap Yusnia.

Soal suara gemuruh di Bandung pada Kamis 11 Februari 2021 itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung buka suara. BMKG menyebut soal kemungkinan besar suara gemuruh yang terdengar dari langit Kota Bandung berasal dari aktivitas manusia.

Pasalnya, peralatan yang berada di BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik maupun petir yang terjadi di sekitar wilayah Kota Bandung, tepatnya di Jalan Setiabudi dan Jalan Cemara.

Rumah Berpenghuni 20 Jiwa di Bandung Hangus Terbakar


Rumah berpenghuni 20 jiwa di Bandung hangus terbakar 
Rumah berpenghuni 20 jiwa di Bandung hangus terbakar (Foto: Yudha Maulana)
Bandung - 

Api membumi hanguskan sebuah rumah di Jalan M Iskak Dalam RT 10 RW 6, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada Jumat (12/2/2021) malam. Rumah tersebut dihuni oleh 20 jiwa dari 7 KK, beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, ada satu orang penghuni yang mengalami luka bakar saat berupaya menjinakkan api. Korban yang belum diketahui identitasnya itu segera ditangani oleh PMI Kota Bandung.

"Kami menerima laporan Ba'da Maghrib kami turunkan 6 unit kendaraan dengan anggota 35 orang, ini ada 7 KK dan diisi oleh 20 orang, bangunan semi permanen, ada satu orang warga luka bakar sudah ditangani oleh PMI," ujar Dadang saat ditemui di lokasi kejadian.

Pantauan detikcom, rumah tersebut berada di kawasan padat penduduk. Beruntung, api segera dikendalikan sebelum merambat ke bangunan yang berada di samping kiri dan kanannya. Hingga pukul 19.30 WIB, petugas masih melakukan upaya pendinginan.

Asap dari sisa kebakaran masih mengepul dari rumah yang terbakar tersebut. Petugas pemadam dan relawan pun menghalau warga untuk mendekati lokasi terbakarnya rumah.

"Awal kebakaran belum diketahui, yang luka bakar tadi saat berupaya melakukan pemadaman alhamdulillah tidak merembet ke bangunan lain," ujar Dadang.




(yum/mud)

Awan berbentuk lafaz Allah hiasi langit

Bandung Barat - 

Warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dihebohkan dengan kemunculan fenomena konfigurasi awan menyerupai lafaz Allah pada Jumat (12/2/2021) pukul 06.45 WIB.

Awan berwarna putih yang membentuk tulisan lafaz Allah itu terlihat sangat mencolok dibanding bentuk awan lainnya yang berbentuk abstrak. Latar belakang langit berwarna biru cerah membuat penampakan lafaz Allah kian jelas.

Fenomena itu buru-buru diabadikan oleh Ratu Asih Sriwedari, warga Kampung Gunung Putri, RT 01/10, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Bandung Barat. Ratu memposting penampakan awan itu ke media sosial hingga akhirnya viral.

"Masyaallah..Masyaallah..Masyaallah..Lafadz Allah di langit gunungputri lembang di pertengahan bulan februari. Di tanggal cantik 12022021 dan di hari yg mulia..Jum'at, Allahu akbar. Semoga Allah selalu melindungi dan menjauhkan dari segala macam marabahaya. Dan selalu memberkahi serta meridhoi setiap gerak langkah kami..aamiin
Laahaolawalaquwwataillabillah.. Aamiin Dan 1 lg..semoga virus dan pandemi ini sgera berlalu.. Aamiin" tulis Ratu dalam postingan di media sosial Instagramnya.

Saat dikonfirmasi, Ratu mengatakan penampakan awan unik itu diabadikan dari halaman rumahnya Jumat pagi oleh sang adik ipar yang kebetulan sedang memegang ponsel.

"Itu tadi pagi sekitar jam 6. Posisinya di rumah saya di Gunung Putri, kebetulan tadi pagi itu sedang beres-beres rumah lalu keluar rumah dan lihat awan berbentuk lafaz Allah," ungkap Ratu kepada detikcom.

Ratu mengaku baru pertama kali melihat langsung konfigurasi awan semacam itu dan seketika membuatnya takjub. "Pastinya sangat takjub, belum pernah lihat langsung dan luar biasa senang perasaannya," katanya.

Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengatakan jika fenomena awan tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi.

"Itu fenomena biasa, namanya awan arcus lenticularis. Awan Arcus sering muncul," ungkap Teguh Rahayu.

Awan arcus lenticularis sendiri biasanya bakal muncul saat kondisi langit sedang cerah. "Iya (kalau langitnya cerah). Jadi awan arcus ini ya memang sering muncul dengan bentuk yang aneh dan unik," tandasnya.

Rabu, 10 Februari 2021

Kecamatan Coblong menjadi penyumbang tertinggi kasus COVID-19 aktif di Kota Bandung.

Bandung - 

Kecamatan Coblong menjadi penyumbang tertinggi kasus COVID-19 aktif di Kota Bandung. Saat ini ada beberapa RW dua kelurahan di kecamatan tersebut yang akan diajukan untuk menggelar Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

Camat Coblong Krinda Hamidipradja mengatakan PSBM itu akan dilakukan di RW yang memiliki kasus tinggi, yakni di Kelurahan Dago dan Kelurahan Sadangserang.

"Kita tadi sudah ngobrol sama lurah, sesuai data yang ada yang tertinggi aja dulu (PSBM). Dari enam kelurahan, barangkali Kelurahan Dago dan Sadangserang," kata Krinda ditemui di Kecamatan Coblong, Kamis (11/2/2021).

Krinda menyebut Lurah Dago dan Sadangserang sedang mempersiapkan segala kebutuhan untuk penerapan PSBM di wilayahnya. "Satgas Kelurahan dan RT RW mudah-mudahan, hari ini mereka sudah siap," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun di laman Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, Kecamatan Coblong memiliki kasus tertinggi mencapai 77 kasus. Coblong ada di urutan pertama dari 10 Kecamatan tertinggi di Kota Bandung.

Tak hanya itu, dua kelurahan di Kecamatan Coblong juga masuk 10 besar kelurahan penyumbang kasus positif COVID-19 tertinggi yakni Kelurahan Dago 28 kasus dan Kelurahan Sadangserang 21 kasus.

Lurah Dago Nurliawati Affandi mengatakan ada sekitar tiga RW di Kelurahan Dago yang akan menerapkan PSBM.

"Hari ini kami sudah launching posko utama Kelurahan Dago dan akan membentuk posko-posko di tingkat RT dan RW. Diutamakan RW yang memilki kasus terpapar positif tinggi, jari kita usahakan itu dulu," katanya ditemui di Kantor Coblong.

"Ada 13 RW, 105 RT dan penerapan di tiga RW," tambahnya.

Nurliawati menyebut, pihaknya akan mengajukan tiga RW ke Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung untuk mendapatkan SK Wali Kota Bandung.

"Iya (baru akan diajukan), kita coba secepatnya. Kalau penanganan tanpa posko (PSBM) kita lakukan dan Alhamdulilah partisipasi tinggi dari warga," paparnya.

Nurliawati menuturkan di satu RW yang memilki kasus tertinggi, jumlah warga yang terpapar COVID-19 bisa mencapai 12 orang.

"Ada di RW 11 paling tinggi sampai 12-13 orang," terangnya.

Sementara itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, belum ada Kecamatan di Kota Bandung yang mengajukan PSBM.

"Belum, belum keluar SK Wali Kota satupun," kata Ema di Kantor Kecamatan Coblong.

Menurutnya, tidak mudah untuk menerapkan PSBM. Salah satunya harus terbangun kesepahaman antar warga agar tidak jadi keributan.

"Terutama mereka harus paham, ini perang panjang, pandemi ini kita tidak tahu kapan selesai. Makanya kekompakan harus dibangun, diawali oleh pemahaman dulu," ujar Ema.

RIDWAN KAMIL PEMBANGUNAN BENDUNGAN SADAWARNA TERUS DI PERBAIKI

Bandung - 

Wilayah Jawa Barat, khususnya kawasan Pantura, disergap banjir saat memasuki puncak hujan 2021. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan saat ini beberapa proyek infrastruktur untuk mengendalikan banjir tengah dibangun. Salah satunya Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, proses pembangunan Bendungan Sadawarna telah mencapai 50 persen. "Progresnya 50 persen dan terus dipercepat," kata Kang Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/2/2021).

Tak hanya itu, bendungan Cipunegara dan Bendungan Cibeet juga tengah dalam proses pembangunan. "Ada sekitar 12 pekerjaan yang berhubungan dengan banjir sedang berproses. Salah satu yang sudah selesai, walaupun bukan di Pantura adalah penyodetan Cisangkuy, anak sungai yang ke Citarum. Ini mungkin dalam waktu dua minggu akan kita resmikan bersama Pak Menteri," ujarnya.

Menurut Kang Emil, banjir yang terjadi di Jabar dikarenakan fenomena La Nina yang memengaruhi cuaca ekstrem berupa tingginya curah hujan. Dari prediksi BMKG, kata Kang Emil, cuaca ekstrem ini bisa berlangsung hingga pertengahan Februari, bahkan akhir Februari.

"La nina itu memengaruhi perubahan iklim di Indonesia sehingga ada curah hujan yang sangat besar dan ekstrem. Ini yang mendampak selama seminggu ini terjadi volume air hujan yang luar biasa di Jawa Tengah, Utara Jawa Barat dan DKI Jakarta," katanya.

"Upaya-upayanya sudah. Hanya ada yang sedang berproses ada yang belum. Saya kira itu secara umum. Saya minta kita siaga I kepada kabupaten Kota yang sedang mendapat musibah," ucap Emil menambahkan.

Tak tanggung-tanggung, kerugian negara atas perbuatan keduanya mencapai Rp 26,5 miliar.

Bandung - 

Dua orang mantan direksi PT Pos Properti Indonesia (PPI) didakwa melakukan korupsi. Tak tanggung-tanggung, kerugian negara atas perbuatan keduanya mencapai Rp 26,5 miliar.

Hal itu terungkap dalam sidang dengan agenda pembacaan dakwaan untuk dua terdakwa yakni Akhmad Rizani (eks Direktur PT PPI) dan Sri Wikani (eks Direktur Utama PT PPI). Sidang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (10/2/2021).

"Terdakwa melakukan beberapa perbuatan yang masing-masing ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut, sebagai yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatan, secara melawan hukum. Melakukan perbuatan memperkaya diri terdakwa sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp 26.500.000.000," ujar jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Bandung Arnold Siahaan sebagaimana dalam dakwaan.

Dalam dakwaannya, jaksa menyebut terdakwa Sri Wikani bertemu dengan dua orang. Saat itu, Sri ditawari investasi dalam bentuk deposito di bank. Singkat cerita, dalam kasus ini, Sri dan Akhmad Rizani menempatkan dana sebesar Rp 75 miliar di sebuah bank. Namun dari Rp 75 miliar itu, sebesar Rp 25 digunakan tak sebagaimana mestinya.

"Uang Rp 25 miliar itu dia putarkan atau di investasikan di berbagai lembaga investasi," ujar Arnold.

Setelah diinvestasikan ke lembaga investasi, kata Arnold, uang Rp 25 miliar itu lenyap dan tak bisa dipertanggungjawabkan. "Namun akhirnya setelah diinvestasikan lagi di lembaga investasi lainnya, uang negara itu kemudian lenyap dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya.

Sehingga, atas kejadian tersebut, kedua terdakwa dianggap telah merugikan negara. Atas perbuatannya, kerugian negara mencapai Rp 26,5 miliar berdasarkan penghitungan.

Duh sampah menumpuk

Bandung - Tumpukan sampah nampak terlihat di sebuah selokan di pinggir Jalan Sayati - Kopo yang akan menuju perbatasan Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung. Sampah tersebut sudah hampir satu bulan tidak diangkut.

Seperti dilihat, sekira pukul 15.00 WIB, tumpukan sampah sepanjang hampir 2 meter lebih itu tertumpuk di selokan. Terlihat sampah plastik dan styrofoam tertumpuk di selokan.

Dari penuturan salah satu warga Ujang (36), sampah tersebut sudah hampir sebulan tidak diangkut. Posisinya berada di perbatasan antara dua desa, Desa Sayati dan Desa Margahayu, Kecamatan Margahayu.

"Ada sebulan enggak diangkat. Biasanya diangkut," ujar Ujang saat ditemui, tidak jauh dari lokasi penumpukan sampah, Rabu (10/2/2021).


Ujang menuturkan, sampah di selokan tersebut sering kali diangkut bergantian antara kedua desa. Namun, saat ini belum terlihat akan diangkut oleh pihak desa.

Sampah tersebut, kata Ujang, kebanyakan berasal dari Kota Bandung atau kiriman ketika hujan deras.

"Biasanya ku (sama) dua kecamatan itu, gantian. Sampahnya ini mah kiriman ti Kota Bandung," ujarnya.

Selain itu, menurut Ujang, sampah tertahan karena ada sebuah saluran kabel PLN yang berada sejajar dengan selokan.

"Itu teh terhalang juga sama kabel PLN. Tuh yang warna item. Kalo ada di atas numpuknya gak di sini," ujarnya.

jam kerja melebihi batas karyawan BRI demo

Bandung - 

Puluhan pegawai Marketing dan Analisis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan aksi unjuk rasa di depan BRI Tower Kantor Wilayah Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

Dari pantauan, di lapangan, para pengunjuk rasa tampak berkumpul dan sesekali diingatkan mengenai protokol kesehatan. Mereka erempak mengepalkan tangan setelah beberapa perwakilan melakukan mediasi.

Salah satu peserta demo, pekerja bagian Marketing yang enggan disebutkan identitasnya menuturkan beberapa aspirasi dari aksi tersebut. Dia mengatakan, pegawai Marketing dan Analisis Mikro di cabang Bandung mengalami tindakan ketidakadilan.

Tindakan yang dimaksud yaitu mengenai tindakan mutasi, jam kerja yang melebihi batas, ditambah tidak ada uang lembur serta perbaikan sistem kepemimpinan di cabang-cabang.

"TOB seenaknya aja. Korban pun diperlakukan seenaknya aja padahal kerja dan penilaian bagus," ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).

Mengenai jam kerja, dia mengakui, normalnya pekerja setiap hari selama delapan jam. Tapi untuk pegawai marketing ini bisa melebihi 12 jam dengan uang lembur yang kadang ditunaikan kadang tidak.

"Bahkan kita bisa lebih 12 jam. Senin sampai Kamis itu kita zoom meeting dari jam 5 subuh. Sabtu minggu kita sering masuk cuman yang paling dominannya itu kita masuk di hari Sabtu. Hari minggu libur itu kita udah bersyukur banget," ungkapnya.

"Uang lembur itu gimana kebijakan dari cabang-cabangnya masing-masing. Dari sini (Kanwil Bandung) harus dibayar tapi di cabangnya ada yang dibayar ada yang enggak," sambungnya.

Meskipun sudah dilakukan mediasi, dia menuturkan belum mengetahui hasil mediasi tersebut. "Intinya ganti sistem kerja dari Pinwil. Kita ini kan garda terdepan. Pengennya jangan seenaknya," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menepis adanya tuntutan dari pegawainya. Dia mengatakan, pertemuan yang diwakili beberapa pegawai itu hanya pertemuan biasa.

"Enggak ada mediasi tadi, wong kita makan-makan kok, enggak ada mediasi, memang apa yang dimediasi. Saya itu bapaknya mantri. Apa sebutannya teman-teman? (ke salah satu pegawai) panglima mantri. Jadi udah biasa," ujar Supari.

Hingga pukul 14.00 WIB, seluruh pengunjuk rasa tampak sudah membubarkan diri. Halaman depan gedung yang sempat dipenuhi itu sudah terlihat sepi.

Lihat Video: Satgas Minta Pekerja dari RT Zona Merah Diberi Penyesuaian Jam Kerja


Selasa, 09 Februari 2021

Raja dangdut Rhoma Irama, mengibaratkan narkoba seperti virus corona


JAKARTA - Raja dangdut Rhoma Irama, mengibaratkan narkoba seperti virus corona. 

Hal itu terkait putranya, Ridho Rhoma, yang kembali ditangkap karena narkoba. 

Selama ini, kata Rhoma, dirinya sudah menjaga putranya itu agar tak kembali ke lubang yang sama. Mulai dari mengingatkan Ridho untuk hidup sehat dan rajin berolahraga. 

Ia juga selalu mengingatkan betapa bahayanya narkoba. Baca Juga: Apa Penyebab Ridho Rhoma Jatuh di Lubang yang Sama? Papanya Jawab Begini Namun kenyataannya, usaha itu tak membuahkan hasil. 

Ridho Rhoma kembali tertangkap karena barang haram tersebut. 

"Upaya kami sebagai orang tua adalah satu, doa. Kedua, tentu enggak berhenti menasihati dia," kata Rhoma Irama, ditemui di kediamannya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (8/2). 

"Ketika dia kesandung (narkoba lagi, red), seperti orang sudah jaga jarak, sudah pakai masker, sudah cuci tangan tetapi masih kena juga virus corona.

Kira-kira saya lihat Ridho kayak gitu," sambungnya. 


Senin, 08 Februari 2021

jalan tol cipali amblas

Indramayu - 

Ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta mengalami ambles. Petugas memberlakukan contraflow atau sistem lawan arus di lokasi tersebut.

Dept Head CCO Astra Tol Cipali Theresia Dyah membenarkan adanya kejadian tersebut. "Saat ini di KM 122 arah Jakarta ada penutupan jalur dan diberlakukan contraflow. Mohon untuk mematuhi rambu dan tetap berhati-hati. Ada retakan tanah," kata Theresia dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (9/2/2021).

Retakan di KM 122 itu memicu terjadinya tanah ambles. Theresia mengaku masih mengkaji retakan tanah yang terjadi di KM 122. "KM 122 masuk wilayah Indramayu. Contraflow kita lakukan dari KM 177 sampai dengan KM 126," kata Theresia.

Theresia menambahkan contraflow sudah diberlakukan sejak pukul 03.00 WIB hingga saat ini.

Sebelumnya, - Tol Cipali Km 136 yang mengarah ke Jakarta dan Bandung sempat dipadati kendaraan karena adanya genangan air. Genangan air itu disebabkan oleh curah hujan yang deras mengguyur sekitar tol tersebut.

"Tadi memang ada genangan, cuma sekarang sudah surut. Genangan cuma 10 cm aja. Karena memang kan curah hujannya tinggi tadi sekitar jam 13-an, tapi sekitar setengah jam itu udah mulai terurai lagi lalin. Jadi udah lancar sekarang," kata Corporate Communication Astra Tol Cipali, Theresia Dyah, saat dihubungi, Minggu (7/2/2021).

warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan yang rumahnya terdampak banjir akhirnya bersedia dievakuasi.

Jakarta - 

Parmin (73) warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan yang rumahnya terdampak banjir akhirnya bersedia dievakuasi. Sebelumnya Parmin menetap di lantai atas rumahnya selama banjir.

Pantauan detikcom di Rawajati RW 07, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (8/2/2021) sekitar pukul 15.35 WIB, Parmin dievakuasi dari rumahnya. Dia dijemput menggunakan perahu karet oleh warga.

"Sebelumnya tetap di rumah aja bertahan dari kemarin dari Jumat, Sabtu, Minggu. Pertama Jumat udah banjir terus surut, besoknya lagi. Yang pas dua kali Sabtu banjir cuma semata kaki sedengkul, dua kali ini yang gede ini, kemarin-kemarin sih nggak," kata Parmin.

Parmin menyampaikan alasannya bertahan di dalam rumah karena ingin menyelamatkan barang-barang. Selama bertahan, Parmin memindahkan barang-barangnya ke lantai atas rumahnya agar tidak basah terkena banjir.

"Kemarin (banjir) cuma satu pintu kurang, ya jadi 1 meter lebih, kalau turun di lapangan, saya kan (rumahnya) depan lapangan bulutangkis. (saat itu) Masih tetap bertahan di atas, beres beres. Soalnya yang lain masih banyak yang beres-beres. Kalau kita pergi begitu aja barang-barang basah kan repot lagi," ujarnya.

"(Barang-barang) Udah di atas semua udah dipindahin di plafon. Yang di bawah (dipindahin) di atas lemari lah paling tinggi," sambungnya.

Banjir masih merendam permukiman warga di kawasan Rawajati, Kalibata, Jaksel. Ketinggian banjir mencapai 1 meter lebih. Berikut penampakannya.Banjir masih merendam permukiman warga di kawasan Rawajati, Kalibata, Jaksel. Ketinggian banjir mencapai 1 meter lebih. Berikut penampakannya. Foto: Rengga Sancaya

Parmin menuturkan, di rumahnya air kini semakin tinggi. Khawatir berada di rumah sendirian, Parmin lantas memilih untuk pergi mengungsi.

"(Rumah) Saya tinggal, soalnya (air) nambah tadi. Makanya saya bilang ah nanti saya sendiri di situ," tuturnya.

Lebih lanjut, Parmin mengatakan dirinya tinggal di rumah bersama dengan dua orang cucunya yang juga sudah dievakuasi terlebih dulu. Parmin menyebut ketinggian air di rumahnya saat ini sudah mencapai 2 meter lebih.

"(Di rumah) bertiga, cucu dua, duluan malah mereka.(Ngungsi di mana) Nggak tahu sedapetnya aja di mana nanti, balik lagi nunggu surut. Sekarang tingginya ya seplafon sekitar 2,5 meter. Lantai satu udah kelelep dari semalam. (Baru evakuasi) Ya bisa begitu, tenang-tenang saja sudah terbiasa, kalau udah tinggi baru kita merasa gimana gitu," imbuhnya.