Dalam Islam terdapat 3 ciri-ciri orang munafik seperti yang disampaikan oleh baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ ﺁﻳَﺔُ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖِ ﺛَﻼَﺙٌ ﺇِﺫَﺍ ﺣَﺪَّﺙَ ﻛَﺬَﺏَ ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻭَﻋَﺪَ ﺃَﺧْﻠَﻒَ ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺍﺅْﺗُﻤِﻦَ ﺧَﺎﻥَ
Hadist tersebut diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Kitab Al-Iman hadist nomer 33.
Hadist tersebut masuk kedalam bab berjudul Baabu Alaamati Munaafiq
yang artinya Bab Tanda-tanda Orang Munafiq.
Penjelasan Hadist
Hadits di atas merupaka hadist mengenai ciri-ciri orang munafik yang sudah sangat terkenal di masyarakat kita.
Melalui hadits tersebut manusia senantiasa diperingatkan dan patutlah untuk berhati-hati agar tidak termasuk golongan orang-orang munafik.
Kata munafik berarti orang-orang yang nifak.
Nifak secara behasa maknanya adalah berbeda antara apa yang tampak (lahir) dan tidak tampak (batin).
Apabila perbedaan itu menyangkut perkara iman maka orang tersebut tersebut termasuk nifaq i’tiqad.
Contohnya orang yang berkata “Kami beriman” tetapi mengingkari di dalam hati.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ketika berdakwah di Madinah terdapat orang-orang munafik seperti itu.
Nama orang yang terkenal dengan sifat kemunafikannya tersebut adalah Abdullah bin Ubay bin Salul.
Menurut Ibnu Katsir, nifak adalah memperlihatkan kebaikan dan menyembunyikan kejelekan.
Sementara itu, Ibnu Juraij berkata bahwa orang munafik itu adalah orang yang perkataanya berlawanan dengan apa yang ia kerjakan dan batinnya menyelesihi lahiriahnya.
Selain dari Al-Hadist, Allah SWT juga telah menjelaskan ciri-ciri orang munafik dalam bagian awal surat Al-baqarah.
Pada awalnya surat tersebut Allah menjelasakan tentang tiga golongan manusia, yaitu orang-orang mukmin, orang-orang kafir, dan orang-orang munafiq.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 14:
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻟَﻘُﻮﺍ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﺇِﻟَﻰٰ ﺷَﻴَﺎﻃِﻴﻨِﻬِﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﺎ ﻣَﻌَﻜُﻢْ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻣُﺴْﺘَﻬْﺰِﺋُﻮﻥَ
Kemudian Allah SWT membalas perkataan mereka dalam ayat selanjunya.
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﺴْﺘَﻬْﺰِﺉُ ﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﻤُﺪُّﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻃُﻐْﻴَﺎﻧِﻬِﻢْ ﻳَﻌْﻤَﻬُﻮﻥَ
Dalam ayat-ayat Al-Quran surat Al-Hadid ayat 12-14, Allah Ta’ala menunjukkan balasan terhadap orang-orang munafik ketika berada di akhirat.
Pada ayat-ayat yang lain seperti surat At-Taubah ayat 63 dan 68 yang berisi ancaman bahwa kelak mereka akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam.
Masih banyak lagi teks-teks Al-Quran dan Al-Hadist yang menjelaskan kejahatan-kejahatan orang orang munafik dan acaman bagi mereka.
Oleh karena itu sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk mewas padai perilaku buruk mereka dan meninggalkan sifat yang menjadi ciri-ciri orang munafik.
3 Ciri-ciri Orang Munafik
Sebelumnya pada hadist di atas telah telah disbeutkan 3 ciri-ciri orang munafik.
Ciri-ciri tersebut adalah apabila berbicaar dia berbohong, apabila berjanji ia tidak menepatinya, dan apabila dipercaya dia mengkhianatinya.
Agar lebih memahami ketiga ciri-ciri orang munafik, berikut penjelasannya.
Berbohong Sebagai Ciri-ciri Orang Munafik
Ciri orang munafik yang pertama adalah jika berbicara ia berbohong.
Orang yang suka berbohong atau menutupi kebenaran maka dia akan semakin dekat dengan sifat kemunafikan.
Bohong sendiri artinya adalah segala sesuatu baik itu perkataan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Rasullulah bersabda yang artinya:
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam kitab Al-Muwatha.
Bahkan Rasulullah sendiri melalui hadist di atas telah menyatakan bahwa berbohong bukanlah sifat seorang mukmin.
Seorang mukmin mungkin saja bakhil dan penakut, namun ia tidak mungkin berbohong.
Contohnya adalah jika ada orang yang membayar belanjaan di minimarket dan kasirnya bertanya “Ada uang kecil nggak?” Kemudian orang tersebut menjawab “Nggak ada, mbak” padahal sebenarnya ia mempunyainya.
Contoh lainnya adalah berbohong untuk menghindari hukuman ketika berbuat salah dan menyontek ketika ujian di sekolah.
Ingkar Janji Sebagai Ciri-ciri Orang Munafik.
Suka tidak menepati janji merupaka ciri-ciri orang munafik yang kedua.
Apabila kita berjanji kepada seseorang berusahalah untuk menepatinya.
Jika memang merasa tidak sanggup berkatalah jujur atau jangan menyepakati janji tersebut.
Jadi berhati-hatilah dalam bernjanji, karena jika sering mengingkarinya, kita bisa termasuk orang munafik.
Ciri-ciri orang munafik yang kedua ini lebih sulit untuk dihindari dari pada yang ciri yang pertama.
Sering kali seorang mukmin sudah mampu menjaga agar tidak mengatakan kebohongan dan mengatakan kebenaran.
Namun dia masih mudah berjanji padahal ia tahu dirinya tidak bisa memenuhi janji tersebut.
Apalagi jika seseorang menjadi pemimpin, dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar.
Sehingga menjadi lebih sering untuk membuat janji.
Hal ini biasanya tercermin ketika seseoran pemimpin melakukan kampanye saat pemilu.
Bahkan dalam satu kali kampanye saja bisa dihitung berapa buah janji yang telah dibuat.
Waspadalah.
Berkhianat Sebagai Ciri-ciri Orang Munafik.
Berkhianat merupakan ciri orang munafik yang ketiga.
Mengkhianati amanah, jika sering dilakukan, maka pelakunya akan semakin dekat dengan kemunafikan.
Semakin besar kepercayaan yang dikhianati, semakin jelas tanda kemunafikan orang tersbut.
Meskipun sebenarnya sangat sulit memastikan ia berkhianat atau tidak.
Amanah bentuknya bisa bermacam-macam.
Bisa jadi ia adalah pekerjaan atau profesi yang di dalamnya ada kewajiban yang seharusnya kita penuhi.
Bisa jadi ia adalah kepemimpinan yang dipercayakan kepada kita.
Bahkan titipan barang dari orang lain agar kita menjaganya, atau rahasia dari orang lain agar kita menyimpannya, semua itu termasuk amanah.
Terakhir kami mengajak pembaca sekalian untuk menginstropeksi diri agar tidak terjerumus dalam kemunafikan.
Jika selama ini kurang terbiasa berkata jujur, gemar mengingkari janji atau menyepelekan amanah, marilah bertaubat dan terus memperbaiki diri.
Semoga Allah SWT senantiasa mejauhkan kita dari ciri-ciri orang munafik.
YD1JNI /Yachya Yusliha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar