Selasa, 30 Oktober 2018

Sumur Warga di Mojokerto Dipastikan Tercemar Premium-Pertamax


Mojokerto - Air sumur warga Dusun Panjer, Desa Tunggalpager, Pungging, Mojokerto dipastikan tercemar bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertamax. Kini polisi menelusuri sumber kedua jenis BBM tersebut.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery mengatakan jenis minyak yang mencemari sumur warga Dusun Panjer diidentifikasi setelah keluarnya hasil uji laboratorium terhadap sampel minyak dari sumur milik Khoirudin (35). Uji laboratorium itu dilakukan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim.

"Hasil uji lab ESDM Jatim menyatakan kandungannya ada Premium dan atau Pertamax," kata Fery saat dihubungi wartawan, Selasa (30/10/2018)

Dengan begitu, lanjut Fery, tercemarnya sumur warga Dusun Panjer dipastikan bukan akibat adanya sumber minyak bumi di kampung tersebut. Menurut dia, kini sumber pencemaran mengarah pada kebocoran tangki pendam di SPBU Sawahan atau ada orang yang sengaja menyiramkan minyak ke sumur Khoirudin.

Baca juga: Sumur Warga Tercemar BBM, ESDM Jatim Pastikan Tak Ada Sumber Minyak

Untuk memastikannya, polisi bakal melalukan sejumlah upaya penyelidikan. Salah satunya dengan mengecek kandungan minyak langsung dari mata air di dalam sumur milik Khoirudin. Pengecekan tersebut akan dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto.

"Kami akan menguras habis air sumur itu untuk mengecek apakah masih keluar minyak atau tidak dari sumber air di dalam sumur. Namun, kami masih menunggu mesin pompa cemplung dari DLH," terangnya.

Jika dari mata air di dalam sumur masih mengeluarkan minyak, maka indikasi adanya orang yang sengaja menyiramkan BBM ke dalam sumur bakal terbantahkan.

"Tentunya sampel air yang nantinya kami ambil dari mata air di dalam sumur akan diuji lab dulu untuk memastikan masih mengandung minyak atau tidak," ungkapnya.

Baca juga: Pastikan Pencemar Sumur Warga, Dinas LH Tunggu Hasil Uji Lab

Sementara menurut keterangan pihak Pertamina, tambah Fery, kecil kemungkinan terdapat kebocoran pipa maupun tangki pendam milik SPBU Sawahan. SPBU ini jaraknya kurang dari 100 meter dari sumur milik Khoirudin yang tercemar BBM paling parah.

"Saat rakor Jumat pekan lalu, menurut Pertamina area itu klir. Karena kalau ada tangki bocor, tekanannya tinggi, pasti akan merembes ke atas permukaan tanah. Misalnya pipanya bocor di bawah, sebelum merembes ke mana-mana akan merembes ke atas dulu, ini tidak ada rembesan," tandasnya.

Tercemarnya air sumur di belakang rumah Khoirudin (35), warga Dusun Panjer ini terjadi sejak sebulan lebih. Namun, penjual nasi pecel itu baru menyadarinya sekitar 11 Oktober 2018.

Saat itu, dia terpaksa menimba secara manual air di sumurnya. Ternyata air sumur itu berwarna hijau dan beraroma seperti Pertalite. Bahkan air yang terkontaminasi BBM itu bisa terbakar jika disulut dengan api.

Sejak saat itu, Khoirudin tak berani menggunakan air sumur untuk mandi, mencuci, minum maupaun memasak. Untuk mandi dan mencuci, dia beralih ke air PDAM. Sementara untuk minum dan memasak, dia membeli air minum kemasan.

Baca juga: Misteri Air 'Pertalite' di Sumur Warga yang Bisa Nyalakan Motor

Kondisi serupa juga terjadi di sumur warga Dusun Panjer lainnya. Hanya saja air sumur warga lainnya tak sampai terbakar jika disulut dengan api. Diduga kandungan minyak di air sumur warga tak sebanyak di sumur Khoirudin.

Sumber pencemaran itu diduga kuat akibat rembesan tangki pendam SPBU Sawahan. Jarak pompa bensin ini tak sampai 100 meter dari sumur Khoirudin.

Selain itu, kasus serupa pernah terjadi setahun yang lalu. Air tanah di rumah warga yang berjarak sekitar 50 meter dari SPBU Sawahan, mendadak berbau BBM.
YD1JNI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar