Dewasa ini sebagian orang ada yang merasa alergi ketika mendengar kata tahlilan. Setiap kata itu disebut di depannya, maka yang hadir di benaknya adalah bahwa itu perbuatan bid’ah yang haram untuk dilakukan. Ketika diminta untuk menyampaikan dalil pengharamannya, maka ia akan menjawab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya
[1] dan tahlilan merupakan ajaran agama Hindu yang diadopsi dan dimasukkan ke dalam Islam. Benarkah pendapat yang demikian itu? Untuk menjawabnya, mari kita simak uraian demi uraian dalam buku ini dan semoga Allah subhanahu wa ta’ala
menjernihkan hati kita sehingga kita bisa memahaminya dengan baik.
Pengertian dan Asal Mula Kata Tahlilan
Kalau kita membuka kamus-kamus bahasa Arab, misalnya al-Mu’jam al-Wasith, al-Munawwir dan sebagainya, akan kita temukan bahwa tahlilan itu berasal dari kata dalam bahasa Arab, yakni: ﻫَﻠَّﻞَ - ﻳُﻬَﻠِّﻞُ - ﺗَﻬْﻠِﻴﻼًَ - ﺃَﻱْ ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ yang artinya membaca kalimat tauhid laa ilaaha illallaah. Kalimat tauhid adalah kalimat persaksian yang menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah subhanahu wa ta’ala , dan ia termasuk ke dalam salah satu bentuk dzikir kepada Allah, bahkan dikatakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai dzikir yang paling afdhal.
Simaklah hadits berikut ini:
ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ
“Sebaik-baik dzikir adalah laa ilaaha illallaah”
(HR Imam Tirmidzi dari Jabir bin Abdullah ra).
Sabtu, 16 September 2017
Makna tahlilan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar