KEHARUSAN SABAR DALAM MENGHADAPI UJIAN ALLAH
ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻮْﻑِ ﻭَﺍﻟْﺠُﻮﻉِ ﻭَﻧَﻘْﺺٍ ﻣِﻦَ ﺍﻷﻣْﻮَﺍﻝِ ﻭَﺍﻷﻧْﻔُﺲِ ﻭَﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺍﺕِ ﻭَﺑَﺸِّﺮِ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦ
َ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar . [2:155]
Ayat ini memberikan kabar bahwa Allah SWT pasti memberikan ujian kepada hambaNya.
Dalam menafsirkan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, (pada ayat ini) Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa Dia menguji dan menempa para hamba-Nya.
Terkadang (mengujinya) dengan kebahagiaan , dan suatu waktu dengan kesulitan, seperti rasa takut dan kelaparan.
Dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman :
ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻌْﻠَﻢَ ﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳﻦَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮَ ﺃَﺧْﺒَﺎﺭَﻛُﻢ
ْ
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu [ QS. Muhammad 47:31]
Makna bisyai’in dalam ayat diatas artinya sedikit.
Jadi Allah hanya menimpakan ujian kepada Hambanya sedikit dari perasaan takut , lenyapnya harta bendanya [ naqshim minal amwal ] dan dan sebagian dari sanak saudaranya [ al anfus ].
Dan ujung dari ujian adalah perintah untuk sabar tidak berkeluh kesah dan minta disegerakan.
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻬُﻢْ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٌ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮﻥ
َ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun “[ 2:156]
Disini mengangdung keutamaan mengucapkan kalimat istirja,yaitu innalillahi wa inna ilaihi rooji’un.
hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap kali musibah menimpa seorang muslim dan ia mengucapkan istirja’ dan kemudian melanjutkannya dengan ucapan:
‘Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berikan kepadaku ganti yang lebih baik darinya,’ pastilah Allah mengabulkannya, yakni memberinya ganti yang lebih baik’ .[ HR. Muslim]
ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺻَﻠَﻮَﺍﺕٌ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻬْﺘَﺪُﻭﻥ
َ
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk . [2:157]
Imam al Qurthubi rahimahullah : “Ini merupakan rangkaian kenikmatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang-orang yang bersabar dan mengucapkan kalimat istirja’.
Yang dimaksud “shalawat” dari Allah bagi hamba-Nya, yaitu
ampunan, rahmat dan keberkahan, serta kemuliaan yang diberikan kepadanya di dunia dan di akhirat.
Sedangkan kata “rahmat” diulang lagi, untuk menunjukkan penekanan dan penegasan makna yang sudah disampaikan”.
Allah lalu memberi balasan berupa hidayah [petunjuk ] bagi merkea yang sabar dengan tetap dalam ketaqwaannya, dalam menerima ujian dari Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦ ﻣُّﺼِﻴﺒَﺔٍ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۗ ﻭَﻣَﻦ ﻳُﺆْﻣِﻦ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻬْﺪِ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ٦٤: ١١
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” [at Taghabun/64:11]
Wallahu a’lam bi ash-showab
Bandung Ustadz Yachya Yusliha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar