Jakarta - Kakorlantas Irjen Roycke Lumowa tak mempersoalkan wacana pemberdayaan 'Pak Ogah' sebagai pembantu polisi dalam mengatur lalu lintas. Namun jenderal bintang dua ini menggarisbawahi jiwa premanisme dari sosok 'Pak Ogah' itu harus dihilangkan.
"Kalau mereka bisa dimanfaatkan dengan baik why not, bisa dikordinir," kata Roycke kepada wartawan di Bundaran HI, Minggu (30/7/2017).
Akan tetapi, menurut Roycke, Pak Ogah tersebut harus dikoordinir. Sehingga hal-hal tidak diinginkan tidak terjadi.
"Dilokalisir jadi nggak liar. Jiwa premanisme harus dihilangkan. Mereka kan sukarelawan," kata Roycke.
Roycke menyerahkan kebijakan mengenai 'Pak Ogah' ini ke masing-masing Polda.
Namun jika nantinya ada pelanggaran yang dilakukan 'Pak Ogah', polisi harus menindak.
"Kalau melanggar aturan ya ditindak dong.
Jiwa premanisme itu, ya kan. Maksa-maksa, mukul-mukul mobil kan nggak boleh. Itu harus ditindak," kata Roycke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar