Senin, 17 Juli 2017

5 CALON KUAT UNTUK JABAR

JAKARTA - Poltracking Indonesia mencatat ada 5 figur yang berpotensi menjadi kandidat kuat dalam Pilgub Jabar 2018.

Meski demikian, kesimpulan itu dinilai masih terlalu dini bila diambil sekarang.

Seperti diketahui, masih akan digelar setahun lagi, tepatnya 27 Juni 2018.

Hasil survei Poltracking Indonesia mencatat nama Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, dan Abdullah Gymnastyar sebagai figur-figur yang berpotensi menjadi
dalam Pilkada Jabar 2018.

Ridwan Kamil figur terkuat dengan persentase 42,75%, diikuti oleh
(16,38%),
(11,25%),

Dede Yusuf (9,75%), dan Aa Gym (6,50%).

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyebutkan, survei dilaksanakan pada 18-24 Mei 2017 dengan metode stratified multistage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin of error kurang lebih 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Quality control dilakukan, katanya, dengan sangat ketat melalui spotcheck lapangan 25% secara acak, callback seluruh responden, double entry dilakukan melalui web aplikasi dan input data kuesioner.

"Proses data dikawal secara ketat dengan dicek kembali secara acak ke dokumen hasil wawancara," katanya pada saat konferensi pers di Jakarta, Kamis 8 Mei 2017.

Hadir juga dalam konferensi pers, Ketua DPP Golkar Wilayah Pemenangan Indonesia I Nusron Wahid dan Ketua DPP PAN Yandri Susanto.

Hanta mengatakan, tujuan survei adalah melihat persepsi dan perilaku masyarakat menjelang Pilkada Jabar 2018.

Ridwan Kamil lebih diunggulkan di Pilgub Jabar
Hanta mengatakan, Ridwan Kamil merupakan figur segar yang sedang naik daun karena prestasi dan inovasinya dalam memimpin Kota Bandung.

Deddy Mizwar kandidat petahana dengan penilaian kinerja relatif baik, yakni di atas 50%, sebagai wakil gubernur.

Dedi Mulyadi, kini bupati Purwakarta, mendapat banyak penghargaan dan apresiasi karena gebrakannya membangun cagar budaya di Jabar.

Sementara Dede Yusuf merupakan aktor kawakan yang sukses terjun ke politik.

Adapun Aa Gym, katanya, merupakan ulama kharismatik yang punya basis pendukung yang patut diperhitungkan di Jabar.

Dia mengatakan, dalam survei, Ridwan Kamil menunjukkan elektabilitas yang terpaut cukup jauh dibandingkan kandidat-kandidat lainnya.

Akan tetapi, tingginya elektabilitas Ridwan Kamil bukan berarti garansi otomatis dia akan terpilih langsung sebagai Gubernur Jabar 2018.

"Dengan jadwal Pilkada Jabar yang masih 1 tahun lagi, tingkat kemantapan pilihan masih rendah, dinamika isu yang akan terus bergulir dan undecided voters masih relatif tinggi.

Peta politiknya masih sangat dinamis," katanya.

Menurut dia, potensi terjadinya peralihan dukungan publik dari yang semula memilih Ridwan Kamil ke kandidat lainnya sangat mungkin terjadi.

Apalagi, publik yang mengatakan sudah mantap memilih baru 25,50% dan yang masih akan berubah sebanyak 51.63%.

"Data ini menunjukkan tren perilaku pemilih di Jabar masih sangat fluktuatif," katanya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar