Selasa, 24 November 2020

Usul Anies Baswedan soal Libur Panjang Ditolak Pusat, Sekarang Jakarta Merasakan


Konsekuensinya Rabu, 25 November 2020 – 06:26 WIB 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ricardo 

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyalahkan libur panjang akhir Oktober sebagai penyebab kembali meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah ibu kota. 

Menurut dia, masa liburan tersebut tersebut merusak keberhasilan Pemprov DKI menekan penyebaran COVID-19. 

 Anies mengatakan, seluruh kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait COVID-19 berbasis data mengenai perkembangan kasus positif, tingkat kesembuhan, tingkat penyebaran hingga tingkat kematian. 

Baca Juga: Rupanya Anies Tidak Berbicara dengan Pemerintah Pusat Sebelum Mengetatkan PSBB "Sejak awal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan informasi menyeluruh terkait penanganan COVID-19, tidak ada yang ditutup-tutupi. 

Jadi, semua kebijakan kita yang terkait dengan Covid itu berbasis data," kata Anies dalam diskusi webinar penanganan COVID-19 di DKI Jakarta di Jakarta, Selasa (23/11). 

Sejak Maret lalu, ujar Anies, pihaknya sudah mengambil berbagai kebijakan terukur untuk menekan penyebaran COVID-19. 

 Diawali penutupan sekolah pada 16 Maret yang disusul Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada 10 April. 

Setelah terjadi penurunan kasus, Pemprov DKI memutuskan melonggarkan sebagian aturan-aturan PSBB. 

Baca Juga: Soal Libur Panjang, Usulan Anies Baswedan Ditolak Pemerintah Pusat

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Usul Anies Baswedan soal Libur Panjang Ditolak Pusat, Sekarang Jakarta Merasakan Konsekuensinya",
https://m.jpnn.com/news/usul-anies-baswedan-soal-libur-panjang-ditolak-pusat-sekarang-jakarta-merasakan-konsekuensinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar