Jakarta - Akhir-akhir ini, sedang ramai dibahas di dunia maya soal patung macan loreng yang berada di Koramil Cisewu. Alasannya, patung tersebut memiliki ukuran mulut yang sedikit lebar sehingga banyak netizen menganggap patung macan tersebut lucu dan beberapa membuatnya menjadi meme. Kini patung tersebut sudah dibongkar atas perintah Pangdam Siliwangi Mayjen M Herindra.
Jika menelisik lebih dalam, tidak sembarang Kodam III/Siliwangi memakai logo dan patung menggunakan 'kucing besar' ini. Bagaimana sejarah nama Siliwangi dan lambang macan di Kodam III/Siliwangi?
Dikutip dari situs resmi Kodam III/Siliwangi, sejarah perjuangan Kodam III/Siliwangi tidak lepas dari peran serta masyarakat Jawa Barat sehingga melahirkan motto 'Siliwangi adalah rakyat Jawa Barat, rakyat Jawa Barat adalah Siliwangi'. Makna motto tersebut ditinjau dari budaya masyarakat Jawa Barat.
Siliwangi bermakna 'Silih mewangikan' untuk Silih Asih, Silih Asah dan Silih Asuh. Nama Siliwangi sendiri merupakan nama mitologi yang dikaitkan dengan Prabu Siliwangi yang mahsyur serta kepiawaiannya dalam mengelola pemerintahan tanah Sunda.
Sementara itu, logo Siliwangi yang digunakan prajurit Siliwangi merupakan karya pelukis Barli Sasmitawinata. Sejarahnya di mana pada perang kemerdekaan RI tahun 1945-1950, Panglima Divisi Siliwangi Kolonel Abdul Haris Nasution menginstruksikan Mayor Lubis mencari pelukis untuk mendesain logo Siliwangi.
Barli, yang ditugasi Abdul Haris Nasution, membuat tiga sketsa dan salah satu sketsanya dipilih untuk dijadikan logo Siliwangi. Pada sketsa terakhir, logo yang digunakan adalah gambar kepala macan dengan dasar kuning, terdapat tanda bintang di atas kepala macan, dan di bagian bawah terdapat tulisan 'SLW' berwarna merah dan logo berbentuk lingkaran. Logo Siliwangi dijahit oleh penjahit keturunan Cina yang bernama Emay pemilik 'Emay Tailor' di Jalan Stasiun No 29 Tasikmalaya.
Tidak hanya di kalangan militer, bagi masyarakat Jawa Barat, Beberapa hal yang berhubungan dengan kebudayaan masyarakat Sunda dikaitkan dengan simbol macan atau maung. Sebut saja Cimacan (nama daerah) hingga julukan klub sepakbola Persib yang dijuluki Maung Bandung.
(dkp/fjp)
Markas Kodam III/Siliwangi Foto: Dok. Kodam III/Siliwangi |
Jika menelisik lebih dalam, tidak sembarang Kodam III/Siliwangi memakai logo dan patung menggunakan 'kucing besar' ini. Bagaimana sejarah nama Siliwangi dan lambang macan di Kodam III/Siliwangi?
Dikutip dari situs resmi Kodam III/Siliwangi, sejarah perjuangan Kodam III/Siliwangi tidak lepas dari peran serta masyarakat Jawa Barat sehingga melahirkan motto 'Siliwangi adalah rakyat Jawa Barat, rakyat Jawa Barat adalah Siliwangi'. Makna motto tersebut ditinjau dari budaya masyarakat Jawa Barat.
Dibentuknya Kodam III/Siliwangi sendiri berawal dari maklumat pemerintah RI mengenai pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945. Di Jawa Barat, awalnya dibentuk Komandemen I TKR yang membawahi 3 divisi, hingga pada tanggal 20 Mei 1946 ketiga divisi tersebut dilebur menjadi 'Divisi Siliwangi' yang dipimpin Kolonel Abdul Haris Nasution dan bermarkas di Tasikmalaya. Momentum inilah yang dijadikan titik tolak hari jadi Kodam III/Siliwangi.
Siliwangi bermakna 'Silih mewangikan' untuk Silih Asih, Silih Asah dan Silih Asuh. Nama Siliwangi sendiri merupakan nama mitologi yang dikaitkan dengan Prabu Siliwangi yang mahsyur serta kepiawaiannya dalam mengelola pemerintahan tanah Sunda.
Sementara itu, logo Siliwangi yang digunakan prajurit Siliwangi merupakan karya pelukis Barli Sasmitawinata. Sejarahnya di mana pada perang kemerdekaan RI tahun 1945-1950, Panglima Divisi Siliwangi Kolonel Abdul Haris Nasution menginstruksikan Mayor Lubis mencari pelukis untuk mendesain logo Siliwangi.
Barli, yang ditugasi Abdul Haris Nasution, membuat tiga sketsa dan salah satu sketsanya dipilih untuk dijadikan logo Siliwangi. Pada sketsa terakhir, logo yang digunakan adalah gambar kepala macan dengan dasar kuning, terdapat tanda bintang di atas kepala macan, dan di bagian bawah terdapat tulisan 'SLW' berwarna merah dan logo berbentuk lingkaran. Logo Siliwangi dijahit oleh penjahit keturunan Cina yang bernama Emay pemilik 'Emay Tailor' di Jalan Stasiun No 29 Tasikmalaya.
Logo Divisi Siliwangi karya pelukis Barli Foto: Dok. Kodam III/Siliwangi |
Tidak hanya di kalangan militer, bagi masyarakat Jawa Barat, Beberapa hal yang berhubungan dengan kebudayaan masyarakat Sunda dikaitkan dengan simbol macan atau maung. Sebut saja Cimacan (nama daerah) hingga julukan klub sepakbola Persib yang dijuluki Maung Bandung.
(dkp/fjp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar