Perempuan berinisial A (51), warga asal Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, meninggal dunia sebelum hasil swab test keluar.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan pasien tersebut sebelumnya mengeluh sakit dan ada tanda yang merujuk pada gejala COVID-19.
"Untuk yang bersangkutan sakit demam dan hilang rasa. Jadi, gejalanya menunjukkan ke arah sana (COVID-19)," kata Iwa kepada detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2020).
Iwa menuturkan pasien A ini jatuh sakit setelah pulang dari Jakarta. Kemudian dilakukan swab test oleh petugas medis dari Puskesmas Darmaraja pada 17 September 2020 lalu.
"Waktu di swab test itu, pasien sedang sakit dan dirawat mandiri (di rumahnya). Kemudian setelah beberapa hari, pasien A ini meninggal dunia di rumahnya," katanya.
Meski belum bisa dipastikan positif COVID-19, kata Iwa, jenazah tersebut tetap dimakamkan sesuai standar protokol kesehatan seperti memakai peti mati yang dilapisi plastik dan petugas yang memakamkannya dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
"Pasien dimakamkan sesuai dengan standar protokol kesehatan, dan sudah selesai dimakamkan tadi pagi sesuai protokol kesehatan," ucap Iwa.
Meskipun pasien tersebut saat ini belum bisa dipastikan terkonfirmasi positif COVID-19, hal tersebut tetap harus dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus Corona.
Jenazah tersebut saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang ada di Kecamatan Darmaraja, Sumedang pada Rabu (23/9/2020) pagi.
Selain itu, Iwa memastikan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di sumedang sebagian besar memiliki riwayat perjalanan dari zona merah.
"Soalnya pasien yang meninggal (di Sumedang) itu rata-rata punya riwayat perjalanan dari Jakarta dan Bekasi," katanya
Nuhun
BalasHapus