Rabu, 30 September 2020

Tidak Punya Nurani, Janin Bayi Dibuang ke Sungai Cidurian Kiaracondong

Warga bantaran sungai Cidurian, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu, 30 September 2020 siang di gegerkan dengan penemuan jasad janin bayi yang diduga berumur tiga bulan kandungan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polrestabes Bandung, AKP Rahayu Mustikaningsih saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 30 September 2020 di Mapolrestabe Bandungs.

Dikatakan Rahayu, penemuan janin bayi itu diduga merupakan korban aborsi pihak yang tak bertanggung jawab, berdasarkan hasil visum di Rumah Sakir Bhayangkara Sartika Asih.

Baca Juga: Kisruh soal KAMI, Mahfud MD: Siapa Pemerintah yang Pernah Menolak?

“Keterangan dari Andri, petugas Visum RS Bhayangkara Sartika Asih, Janin bayi adalah korban aborsi dan berumur sekitar tiga bulan,” jelas Rahayu.

Dipaparkan Rahayu, penemuan itu berawal dari tiga orang anak yang sedang bermain di bantaran Sungai Cidurian pada pukul 12.00 WIB. Kemudian mereka melihat ada jasad janin bayi di aliran sungai tersebut.

Lalu ketiga anak tersebut melaporkan laporan itu lalu menyampaikan kepada saksi lain, serta melaporkan kepada polisi setempat.

Baca Juga: Dari 3 Tersangka Kurir Narkoba, Polda Jabar Sita 1 Kg Sabu-sabu

Janin bayi jenis kelamin laki-laki denhan panjang 15 centimeter dan berat 95 gram itu, kata Rahayu, kemudian diangkat menggunakan kantung plastik berwarna putih.

Innalillahi, Bocah Bekasi yang Viral Lantunkan Al Quran saat Kritis, Wafat

Setiap mengigau ia melantunkan ayat-ayat suci Al Quran seperti yang beredar di media sosial di mana Baim melafalkan surat Al-Mulk.

Rizki Nurmansyah
Innalillahi, Bocah Bekasi yang Viral Lantunkan Al Quran saat Kritis, Wafat
Muhammad Ibrahim Wafiq, bocah asal Bekasi yang viral karena tetap mampu melantunkan ayat Al Quran meski kondisinya kritis. [Ist]

SuaraJakarta.id - Muhammad Ibrahim Wafiq, bocah Bekasi berusia 10 tahun yang viral di media sosial lantaran terus melantunkan ayat Al Quran meski sedang kritis, meninggal dunia, Rabu (30/9/2020).

Ibrahim meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto. Baim—sapaan akrab Ibrahim—divonis dokter mengidap penyakit tumor ganas.

Baim sebelumnya viral lantaran kondisinya yang kritis di rumah sakit namun tetap berupaya melanjutkan hafalan Al Quran.

Bahkan, setiap mengigau ia melantunkan ayat-ayat suci Al Quran seperti yang beredar di media sosial di mana Baim melafalkan surat Al-Mulk.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga Baim.

Ia menyebut bahwa Baim adalah anak sholeh yang banyak dicita-citakan orang tua.


Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Pemuda Berusia Tanggung di Tangerang Bikin Geger Masyarakat Setelah Nekat Melakukan Tindak Vandalisme di Musala Darussalam!

Warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan orang tidak dikenal di Musala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.

Warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan orang tidak dikenal di Musala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Baru-baru ini, tindak nekat dan tak berdasar tengah dilakukan seorang pemuda berusia 18 tahun.

Ya, pemuda berusia tanggung ini nekat melakukan tindak vandalisme atau corat-coret di tempat ibadah.

Peristiwa ini sontak menghebohkan warga setelah pelaku diketahui nekat menjalankan aksinya di sebuah musala.

Link Live Streaming TvOne G30S/PKI: Penumpasan Pengkhianatan G30S-PKI Malam ini

Tim Lingkar Kediri 09
30 September 2020, 19:10 WIB

Link Live Streaming Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI di TV One, Rabu 30 September 2020 pukul 21.00 WIB. /TV One news/instagram.com

LINGKAR KEDIRI - Berikut 4 link live streaming TV One hari ini, Rabu, 30 September 2020 yang menayangkan film bersejarah Penumpasan Pengkhianatan G30S-PKI. 

Tayang pada pukul 21.00 WIB, TV One sebelumnya telah mendapatkan hak siar untuk penayangan film tersebut yang bercerita tentang peristiwa bersejarah tentang Gerakan 30 September. 

Tepat pada tanggal 30 September, yang juga peristiwa bersejarah tentang PKI pada masa lalu terjadi. Film ini ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi di Indonesia setiap tahunnya untuk memperingati momentum tersebut.

Baca Juga: Kisah Pilu G30S PKI: 10 Perempuan Tertuduh yang Jadi Korban Salah Tangkap Pembunuh Para Jenderal

Baca Juga: Waspada PKI dan Proxy War! Gatot Nurmantyo: 90 persen Generasi Muda Tidak Percaya Komunis Gaya Baru

3 Bulan Kelas Online, Guru dan Murid Ini Baru Sadar Ternyata Beda Sekolah

Pak Guru heran mengapa murid itu terus saja memanggilnya dengan sebutan 'Bu'.

Reza Gunadha | Farah Nabilla
3 Bulan Kelas Online, Guru dan Murid Ini Baru Sadar Ternyata Beda Sekolah
Tangkapan layar chat guru dan murid yang beda sekolah. (Facebook/harianto.andimatu)

Suara.com - Seorang guru baru menyadari bahwa ada seorang murid yang 'nyasar' mengikuti kelasnya setelah berbulan-bulan belajar online.

Peristiwa-peristiwa tak terduga selama belajar online dari rumah seolah tak kunjung ada habisnya. Guru dan murid ini baru menyadari jika selama pembelajaran online ini mereka tidak mengenal satu sama lain.

Seorang tenaga pendidik bernama Harianto Andi Ma'tu membagikan pengalaman unik itu ke akun Facebook-nya.

Pada bulan Juli lalu, ia mendapat pesan dari seorang siswa yang mengumpulkan tugas IPA pertamanya.

Ketika ia memeriksa identitas, Harianto tak menemukan masalah apapun kecuali alamat si murid yang tak diketahui dusunnya.

"Cek nama ok (terdaftar), cek alamat (bingung, dari dusun mana), mungkin salah tulis. Saya periksa dan jawabannya benar," jelas Pak Guru.

Selasa, 29 September 2020

Mahasiswa yang Mencorat-Coret Musala Mengaku Tindakannya Sudah Benar.

POSKOTA.CO – Pengakuan mahasiswa yang melakukan corat-coret Musala Darussalam di Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang masih didalami polisi.

Menurut Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (30/9/2020), mahasiswa berinisial S (18) ini merasa aksi vandalisme yang diperbuatnya, seperti mencoret bagian dalam musala, merusak fasilitas ibadah, dan merobek Al-Qur’an, sudah benar. “Dia merasa apa yang dilakukan itu sudah benar,” kata Ade.

Kendati, saat diinterogasi penyelidik, tidak ada tanda-tanda gangguan kejiwaan. Misalnya, saat diajak ngobrol masih bisa menjawab, diajak diskusi pun masih sesuai topik. Semua komunikasi yang dilakukan penyelidik ditanggapi baik oleh tersangka.

Polisi masih terus mendalami dugaan lain dari aksi vandalisme ini, termasuk apakah benar-benar tersangka melakukan aksinya tersebut sendiri, atau memang ada yang menunggangi. “Sampai saat ini dia beraksi sendiri. Kita enggak berandai-andai, penyidikan adalah fakta. Kita sedang kumpulkan faktanya,” ungkap Kapolres.

Diwartakan, sebelumnya, S mahasiswa semester awal di sebuah kampus swasta, melakukan aksi vandalisme dan perusakan fasilitas ibadah di musala dekat rumahnya pada Selasa, 29 September 2020 sore. Pada malam harinya, S langsung diamankan polisi dan hingga saat ini diamankan di Polresta Tangerang.(oko)

Covid-19 Bodebek Menggila, Ridwan Kamil Berkantor di Depok

Ridwan Kamil (Youtube Sekretariat Presiden RI)
Foto: Ridwan Kamil (Youtube Sekretariat Presiden RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merapat ke Kota Depok untuk berkantor di sana mulai pekan depan.

"Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan (COVID-19 di Bodebek) bisa lebih terkoordinasi," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Rabu (30/9/2020).

Adapun sekitar 70 persen kasus COVID-19 di Jabar terjadi di wilayah Bodebek. Merujuk data yang dihimpun Gugus Tugas Jabar pada periode 21-27 September 2020, Kota Depok memiliki kasus positif terbanyak di antara daerah lain yakni 1.099 kasus, disusul Kota Bekasi (962 kasus) dan Kabupaten Bekasi (512 kasus).

Sementara dari periode yang sama, Kota dan Kabupaten Bogor masing-masing melaporkan 228 kasus dan 465 kasus.

Dari segi keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 per 26 September lalu, 10 besar rumah sakit terbanyak merawat kasus COVID-19 juga didominasi asal Bodebek.

Di Kota Depok, urgensi terkait ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien COVID-19 kriteria berat. Untuk itu, Kang Emil berujar, penanganan COVID-19 khususnya di Kota Depok perlu lebih ditingkatkan, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan.

"Secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari sebelas rumah sakit tersibuk yang mengurus (kasus) COVID-19 itu sembilan ada di Bodebek. Dan Depok ini paling kritis dari catatan statistik kami sudah di atas 80 persen (tingkat keterisiannya)," ujar Kang Emil.

Kang Emil pun mengatakan, perlu dibentuk tim khusus untuk menangani COVID-19 di Bodebek. Selain itu, ia mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus di wilayah Bodebek bagi warga yang perlu dirawat karena COVID-19.

"Kami sudah koordinasikan untuk Bodebek ini ingin (ada) satu tim yang kokoh dan kompak. Jadi, nanti ada subsidi silang. Kalau (rumah sakit di) Depok penuh, nanti (warga) KTP Depok boleh (dirawat) di Bogor atau sebaliknya. Saat ini sedang kami kondisikan," kata Kang Emil.

Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Republik Indonesia (RI) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan ini, Kang Emil juga menjelaskan data terkait jumlah klaim biaya pelayanan COVID-19 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar.

Total biaya klaim yang diajukan hingga saat ini berjumlah lebih dari Rp 1,2 triliun dari sekitar 23 ribu klaim pelayanan. Namun, klaim yang terverifikasi merujuk Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01/07/MENKES/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan COVID-19 itu baru 50 persen atau sekitar 11.300 klaim.

"Dari catatan kami di Jawa Barat, hampir 23 ribuan (berkas klaim pelayanan COVID-19) yang diajukan, totalnya lebih dari Rp 1,2 triliun. Tapi verifikasi yang sesuai baru 50 persen atau 11.300-an. Jadi, dari 23 ribu (klaim) itu 50 persennya masih bermasalah," tutur Kang Emil.

Ia berharap dengan adanya klaim dari rumah sakit, pasien COVID-19 tidak dibebankan oleh biaya perawatan, apalagi bagi pasien yang kurang mampu. Kang Emil pun berharap pemerintah pusat melalui diskresinya bisa mengupayakan agar sisi kemanusiaan lebih diutamakan dalam situasi darurat kesehatan seperti saat ini.

"Mudah-mudahan juga (proses klaim) bisa lebih dipermudah jika kekurangan-kekurangannya (saat diverifikasi) itu sifatnya mungkin ketidakpahaman, bukan karena kesengajaan. Sehingga, jangan sampai korbannya sudah (terkena) COVID-19, ditagihkan biaya yang sangat besar, apalagi untuk mereka-mereka yang tidak mampu," kata Kang Emil.

Jumat, 25 September 2020

38 Ribu UMKM di Sumedang Akan Dapat Bantuan dari Pemerintah Pusat


Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) bagi UMKM Rp 2,4 juta sudah disalurkan. Namun sejumlah pelaku UMKM mengaku belum mendapat sosialisasi. 
Ilustrasi UMKM (Foto: Agung Pambudhy)
Sumedang - 

Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, 48 ribu Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumedang telah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan dari 48 ribu itu hanya 38 ribu pelaku UMKM yang telah memenuhi persyaratan, dan mereka akan mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah pusat sebesar Rp 2,4 juta.

"Itu pun masih harus di screening lagi, tetapi kongkritnya yang telah mendapat bantuan dari pusat baru 8 ribu UMKM," kata Dony di Saung Budaya Sumedang (Sabusu) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (25/9/2020).

Dony memprediksi, pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang yang akan mendapat bantuan tersebut nantinya akan terus bertambah setelah pihaknya selesai melakukan verifikasi.

"Kalau bantuannya sudah turun semua akan ketemu UMKM yang mendapat bantuan, apakah ada 17 ribu atau 18 ribu. Sekarang masih verifikasi, jadi sekarang sekitar Rp 18 miliar (bantuan) sudah beredar melalui perbankan," katanya.

Dony berharap, semua pelaku UMKM bisa mengajukan dan mendapat bantuan, asalkan mereka dapat memenuhi persyaratan.

Menurutnya, pelaku UMKM yang tidak mendapat bantuan itu biasanya karena terkendala soal persyaratan, sehingga mereka tidak akan menerima kredit modal kerja dari perbankan.

Maka dari itu, kata Dony untuk mendapat bantuan itu, pelaku UMKM harus memenuhi syarat diantaranya, pelaku usaha merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK), harus mempunyai usaha mikro yang dibuktikan dengan surat usulan dari pengusul, bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), bukan anggota TNI-Polri dan bukan pegawai BUMN-BUMD.

"Ada aturan teknis tentang UMKM yang bisa mendapat bantuan Rp 2,4 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM, itu sudah ada standarnya," jelas Dony.

Bantuan usaha ini tertuang dalam peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Permen KUKM) RI nomor 6 tahun 2020 tentang pedoman umum penyaluran bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional serta penyelamatan ekonomi nasional pada masa pandemi COVID-19.

Kamis, 24 September 2020

Sempat Hilang, Korban Banjir Bandang di Sukabumi Ditemukan Tewas


Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 18:22 WIB
Dahsyatnya banjir bandang yang terjadi di Cicurug membawa beragam material, tidak hanya lumpur tapi juga batang-batang pohon berukuran cukup besar. 
Banjir bandang di Cicurug Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom).
Sukabumi - 

Korban terakhir yang sempat dinyatakan hilang pasca banjir bandang yang terjadi pada Senin (21/9/2020) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban diketahui atas nama Jajo (25) ditemukan pada radius 19 kilometer dari lokasi kejadian dan langsung dievakuasi menuju RSUD Sekarwangi.

"Korban ditemukan dengan kondisi meninggal dunia pada radius 19 kilometer. Korban ditemukan pada pencarian hari keempat. Pagi tadi tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan membagi area menjadi 2 (dua) dimana SRU pertama melakukan penyisiran di sepanjang sungai Cicatih menggunakan rafting boat hingga sejauh 20 KM dari lokasi kejadian dan SRU kedua melakukan pencarian melalui jalur darat hingga sejauh 10 KM," kata Hendra Sudirman, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR melalui rilis yang diterima detikcom, Kamis (24/9/2020).

Hendra menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim SAR yang terlibat dalam proses pencarian.

"Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh personil tim SAR gabungan yang telah secara maksimal meskipun dalam suasana pandemi COVID-19 melakukan pencarian hingga seluruh korban ditemukan serta ungkapan belasungkawa atas musibah yang menimpa diri korban," ungkap Hendra.

Dihubungi terpisah, Komandan Penanggulangan Darurat Bencana sekaligus Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo mengatakan korban ditemukan dalam kondisi jenazah utuh.

"Korban sudah diketemukan An Andang Umur 23th sesuai Info Keluarga di Tasikmalaya,ditemukan di Desa Sundawenang Kampung Suweng Kecamatan Parungkuda jenazah utuh," ujar Danang.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang menerjang wilayah Kecataman Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Ratusan rumah terendam dan beberapa di antaranya mengalami kerusakan. Tiga orang hanyut dan dua di antaranya ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa.

Ratusan personel TNI-Polri, tim SAR gabungan, BPBD dan relawan bergerak cepat ke lokasi kejadian. Posko evakuasi, layanan medis hingga dapur umum didirikan di sekitar lokasi sejak malam pertama peristiwa itu terjadi. Dahsyatnya banjir bandang hingga membawa material batang pohon besar yang tercabut dari akarnya dan bebatuan bercampur lumpur.

"Dari hari pertama kejadian Senin malam, kita langsung mencari trouble spot-nya atau titik masalah kenapa terjadi luapan air dari sungai Cicatih. Ternyata setelah di selidiki, ada satu jembatan di aliran Sungai Cicatih yang tersumbat," kata Komandan Penanggulangan Darurat Bencana sekaligus Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo, Rabu (23/9/2020).




(sya/mso)


pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan pembukaan umroh 4 Oktober 2020

Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan pembukaan kembali umroh 2020, dengan tetap mempertimbangkan ancaman COVID-19. Umroh 2020 direncanakan dibuka bertahap mulai 4 Oktober 2020 untuk mereka yang tinggal di Saudi lebih dulu.
Untuk muslim yang tinggal di luar wilayah kerajaan tersebut, Saudi akan menginformasikan negara yang boleh memberangkatkan jamaah umroh. Kebijakan Saudi soal umroh 2020 disambut baik Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag).

"Mudah-mudahan Indonesia termasuk yang diizinkan untuk memberangkatkan ibadah umrah. Komunikasi dan koordinasi terus dibangun melalui perwakilan pemerintah RI di Arab Saudi dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus M. Arfi Hatim dalam rilis yang diterima detikcom pada Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Umroh 2020 Segera Dibuka Kembali, Berikut Fasenya
Arfi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan regulasi umroh selama pandemi COVID-19 bagi jamaah Indonesia. Regulasi akan mengatur pelayanan, pembinaan, dan perlindungan untuk jamaah umroh 2020.

"Regulasi menitikberatkan pada aspek kesehatan dan keselamatan jemaah. Beberapa yang sedang dibahas antara lain terkait penerapan protokol kesehatan, serta batasan usia dan ketentuan tentang penyakit bawaan atau penyerta. Termasuk juga aturan skema transportasi dan aspek pelayanan lainnya yang diberikan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU)," kata Arfi.

Regulasi ini juga memperhatikan kebijakan Saudi terkait COVID-19, misalnya penerapan karantina sebelum dan sesudah pelaksanaan umroh. Arfi menjelaskan hal tersebut penting karena pelayanan umroh akan lebih banyak diberikan di nagara tersebut.

Untuk karantina saat umroh akan dibahas teknis pelaksanaan kebijakan tersebut dan tes bebas virus corona. Pembahasan regulasi melibatkan semua lembaga terkait misal Kemenkes dan Satgas Penanganan COVID-19.

Baca juga: Penjelasan Kemenag soal Kabar Arab Saudi Lanjutkan Umroh
Arfi berharap masyarakat sabar menanti keputusan pemerintah Saudi dan regulasi pelaksanaan tersebut bagi calon jamaah umroh 2020. Jangan sampai ada klaster umroh yang berasal dari para jamaah yang akan atau telah selesai melaksanakan ibadah.

Jika semua sudah selesai dan siap dilaksanakan, pemberangkatan jamaah umroh yang tertunda sejak 27 Februari 2020 menjadi prioritas. Untuk saat ini, Arfi berharap semua masyarakat dan calon jamaan umroh 2020 selalu menjaga kesehatan, cuci tangan, dan pakai masker.

Rabu, 23 September 2020

Perempuan di Sumedang Meninggal dengan Gejala Corona, Tes Swab Belum Keluar

Ilustrasi Corona (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Sumedang - 

Perempuan berinisial A (51), warga asal Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, meninggal dunia sebelum hasil swab test keluar.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan pasien tersebut sebelumnya mengeluh sakit dan ada tanda yang merujuk pada gejala COVID-19.

"Untuk yang bersangkutan sakit demam dan hilang rasa. Jadi, gejalanya menunjukkan ke arah sana (COVID-19)," kata Iwa kepada detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2020).

Iwa menuturkan pasien A ini jatuh sakit setelah pulang dari Jakarta. Kemudian dilakukan swab test oleh petugas medis dari Puskesmas Darmaraja pada 17 September 2020 lalu.

"Waktu di swab test itu, pasien sedang sakit dan dirawat mandiri (di rumahnya). Kemudian setelah beberapa hari, pasien A ini meninggal dunia di rumahnya," katanya.

Meski belum bisa dipastikan positif COVID-19, kata Iwa, jenazah tersebut tetap dimakamkan sesuai standar protokol kesehatan seperti memakai peti mati yang dilapisi plastik dan petugas yang memakamkannya dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).

"Pasien dimakamkan sesuai dengan standar protokol kesehatan, dan sudah selesai dimakamkan tadi pagi sesuai protokol kesehatan," ucap Iwa.

Meskipun pasien tersebut saat ini belum bisa dipastikan terkonfirmasi positif COVID-19, hal tersebut tetap harus dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus Corona.

Jenazah tersebut saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang ada di Kecamatan Darmaraja, Sumedang pada Rabu (23/9/2020) pagi.

Selain itu, Iwa memastikan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di sumedang sebagian besar memiliki riwayat perjalanan dari zona merah.

"Soalnya pasien yang meninggal (di Sumedang) itu rata-rata punya riwayat perjalanan dari Jakarta dan Bekasi," katanya

Senin, 14 September 2020

BUKA BAKAAN SYEKH ... ALI JABER

MUI Jatim menyayangkan terjadinya peristiwa penusukan pada ulama, Syekh Ali Jaber.

Surabaya - 

MUI Jatim menyayangkan terjadinya peristiwa penusukan pada ulama, Syekh Ali Jaber. Sekretaris MUI Jatim Ainul Yaqin meminta penegak hukum transparan dalam menangani kasus ini.

"Tentu jadi kami minta ini diungkap secara transparan supaya tidak menimbulkan prasangka, supaya tidak menimbulkan salah persepsi dan tidak menciptakan permusuhan termasuk kesalahpahaman terhadap aparat, itu penting," kata Ainul kepada detikcom di Surabaya, Senin (14/9/2020).

"Kami sangat menyayangkan ada kejadian seperti ini. Berarti keamanan para ustaz, dai kita ini menjadi perhatian dan perlu peningkatan keamanan dan artinya perlu para aparat menjadikan hal ini sebagai satu evaluasi," imbuhnya.

Tak hanya itu, Ainul meminta polisi jangan sampai sembrono dengan menyimpulkan pelaku berinisial AA (24) sebagai orang gila. Karena butuh pemeriksaan dan pengusutan mendalam.

"Kita tidak boleh sembrono untuk menyimpulkan seperti itu, maka kita perlu untuk melakukan pengusutan secara tuntas. Sebab jika berulang kali disimpulkan orang gila, tanpa melalui proses prosedur yang bisa dipertanggungjawabkan, ini semakin memantik spekulasi dari masyarakat untuk menafsirkan macam-macam. Justru itu kita berharap agar kasus ini dibuka siapapun pelakunya dan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," papar Ainul.

Ainul juga ingin polisi mengungkap motif sesungguhnya yang membuat pelaku melakukan penulusan. Terlebih, Ainul meyakini Syekh Ali Jaber merupakan ulama yang baik dan memiliki banyak penggemar.

"Kita tahu track record Syekh Ali Jaber ini sebetulnya beliau adalah ustaz yang lurus lurus saja dan tidak ada masalah baik dari sikon dan dakwahnya, banyak penggemarnya. Apa lagi selama COVID-19 beliau banyak membantu program pemerintah misalnya sosialisasi protokol COVID-19 dan ini tau-tau beliau tidak aman. Berarti kita mendorong petugas keamanan polisi untuk menelusuri secara transparan sekaligus untuk mengevaluasi memberikan keamanan," pungkasnya.

Minggu, 13 September 2020

Polisi masih menyidik kasus penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung

Jakarta - Polisi masih menyidik kasus penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung. Sejauh ini, polisi mengatakan AA pelaku tunggal.
"Sudah ditetapkan tersangka. Masih (pelaku) tunggal," Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana saat dihubungi detikcom, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Benarkah Penusuk Syekh Ali Jaber Gangguan Jiwa? Ini Kata Polisi
Rezky mengatakan bahasa atau komunikasi AA lancar saat diperiksa polisi. "(Komunikasi) lancar)" ujarnya.

Polisi masih mendalami lagi motif AA menusuk Syekh Ali Jaber. Pihaknya masih berkoordinasi terkait pemeriksaan AA ke dokter jiwa.

"Masih dikoordinasikan," ucapnya.

Soal profesi sehari-hari, dia menambahkan, pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap.

"Tidak ada pekerjaan tetap, sebelumnya bantu jagain toko pamanya," ujarnya.

Pakta penusukan syeh, oleh orang yang tak dikenal

Jakarta - 

Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk oleh seorang pemuda tak dikenal berinisial AA (24) di Lampung usai memberikan ceramah. Ada sejumlah fakta yang terungkap dari penusukan Syekh Ali Jaber.

"Jadi benar ada kejadian penusukan dari seorang pelaku di tengah kegiatan masyarakat yang bersifat keagamaan dengan mengundang Syekh. Pas kegiatan itu, terjadi penusukan yang dilakukan seseorang yang tidak dikenal," ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, saat dihubungi, Minggu (13/9/2020).

Fakta-fakta tersebut mulai dari Syekh Ali Jaber ditusuk saat hendak berfoto bersama dengan jemaah hingga pelaku ditangkap. Berikut ini fakta-fakta yang terungkap:

1. Detik-detik Penusukan Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber mengungkapkan detik-detik saat dia hendak ditusuk orang tak dikenal. Ketika tahu ada orang datang dan akan mencelakai dirinya, dia langsung mengangkat tangan untuk menutupi bagian leher. Lalu, pisau yang dibawa pelaku menusuk lengannya.

"Saya bisa selamat karena Allah takdirkan. Saya angkat tangan di posisi ke depan leher dan dada, dan tusukan cukup keras, cukup kuat, sampai separuh pisau masuk ke dalam, cukup dalam," kata Syekh Ali Jaber dalam video yang diunggah di akun YouTube 'Syekh Ali Jaber', Minggu (13/9/2020).

Dia menyebut pisau tertancap di lengannya hingga patah. Patahan pisau itu kemudian dia ambil sendiri.

"Alhamdulillah di tangan, bukan di leher, sampai patah pisaunya. Saya sendiri yang lepaskan pisaunya, yang sudah patah di dalam. Saya keluarkan, alhamdulillah, alhamdulillah, inalillahi wainnailaihi rojiun," kata Ali.

2. Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Ditangkap

Usai kejadian penusukan, pelaku berinisial AA langsung ditangkap polisi. Kondisi Syekh Ali Jaber disebut tak parah.

"Untuk situasi saat ini sudah bisa dikendalikan dan dalam keadaan stabil, dan Syekh tidak mengalami keadaan yang parah. Pelaku juga sudah bisa kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi, Minggu (13/9/2020).

Pandra menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan serta memeriksa saksi.

"Melakukan penyelidikan di tempat perkara, kemudian memeriksa atau mendengarkan dari saksi korban maupun saksi di TKP," kata Pandra.

Video 'Cerita Syekh Ali Jaber Ditusuk Hingga Pisau Patah':


Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal setelah mengisi acara di Lampung

Jakarta - 

Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal setelah mengisi acara di Lampung. Kini dia tengah menjalani perawatan pada lukanya di bagian tangan.

Kondisi itu dia saat ini ditayangkan melalui video yang diunggah di akun YouTube Syekh Ali Jaber. Video itu juga di-repost di akun Instagram Syekh Ali Jaber yang terverifikasi. Dia menjelaskan bagaimana kronologi ketika ditusuk.

"Alhamdulillah, ini pengalaman baru bagi saya. Selama ini 12 tahun di Indonesia mengajar masyarakat, menjaga kebersatuan, menjaga kebersamaan, damai-sejahtera," kata Ali Jaber dalam tayangan di akun YouTube-nya, Minggu (13/9/2020).

"Ternyata nasib saya di Bandar Lampung, pas isi acara, Allah SWT, takdirkan ada orang datang, dan Allah selamatkan dari pembunuhan," lanjutnya.

Di video itu, Syekh Ali Jaber tampak duduk di ranjang. Dia terluka di tangan sebelah kanan. Masih tampak bercak darah di baju yang dipakai Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber ditusuk di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung. Video detik-detik orang tak dikenal itu juga beredar di media sosial.

"Jadi benar ada kejadian penusukan dari seorang pelaku di tengah kegiatan masyarakat yang bersifat keagamaan dengan mengundang Syekh. Pascakegiatan itu, terjadi penusukan yang dilakukan seseorang yang tidak dikenal," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi, Minggu (13/9/2020).

Saat ini pelaku penusukan Syekh Ali Jaber sudah ditangkap.

Tonton juga 'Syekh Ali Jaber Ditusuk Saat Berdakwah di Lampung':

Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan kepada seluruh calon kepala daerah (cakada) untuk tidak bersifat angkuh jika menang nanti.

Jakarta - 

Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan kepada seluruh calon kepala daerah (cakada) untuk tidak bersifat angkuh jika menang nanti. Sebab, Megawati kerap melihat kepala daerah yang angkuh dan tidak ingin turun ke rakyat.

Hal itu diungkapkan Megawati saat memberikan arahan kepada cakada asal PDIP ataupun di luar PDIP. Arahan digelar secara virtual.

"Kita bisa melihat seperti Jokowi dengan diusung PDIP, maka PDIP jadi sebuah partai yang bisa mengangkat presidennya dua kali. Jadi jangan dikira kalau nantinya saudara yang telah menang lalu setelah jadi calon mulai keluar keangkuhan, kepongahan. Banyak saya lihat hal-hal seperti itu terjadi, tak mau turun ke bawah," kata Megawati, Minggu (13/9/2020).

Megawati menegaskan dirinya tidak akan mencalonkan kepada siapapun yang bersifat angkuh. Meskipun, orang itu menang dalam survei. Menurutnya, survei bukan jaminan.

"Saya bilang ya terserah, nanti kita lihat apakah kalau dia mau mencalonkan lagi kedua kalinya akan kami calonkan? karena pasti, karena sekarang orang melihat itu dengan survei meskipun saya selalu mengatakan," ujarnya.

"Survei bukan jaminan. Survei itu salah satu bagian untuk kita melihat, mendeteksi bagaimana orang ini menjalankan tugasnya sebagai pemimpin di daerah masing-masing," lanjut Megawati.

Tonton juga 'Megawati ke Kadernya: Yang Nggak Solid Saya Pecat!':

Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 3.636 hari ini.

Jakarta - 

Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 3.636 hari ini. Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hingga hari ini mencapai 218.382.

Data tersebut berdasarkan perkembangan situasi COVID-19 harian yang dirilis Kementerian Kesehatan melalui situs kemkes.go.id pada Minggu (13/9/2020). Data ini dihimpun hingga pukul 12.00 WIB dan diupdate secara berkala setiap harinya.

Dari 218.382 kasus positif COVID-19 yang ada, 155.010 di antaranya telah dinyatakan sembuh. Ada penambahan pasien yang sembuh 2.552 orang per hari ini.

Sementara, pasien yang meninggal per hari ini bertambah 73 orang. Sehingga kasus pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia hingga saat ini berjumlah 8.723.

Per hari ini, pemerintah juga memantau 97.227 pasien suspek COVID-19. Jumlah tersebut bertambah 1.688 dari hari sebelumnya. Selain itu, pemerintah juga telah memeriksa 30.100 spesimen per hari ini.

Sebelumnya, pada hari Sabtu (12/9), jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 3.806 hari ini. Jumlah kasus menjadi 214.746.

Dari data yang diterima, ada tambahan 2.241 pasien sembuh, total pasien sembuh dari Corona berjumlah 152.458. Sementara itu, ada tambahan 106 pasien meninggal sehingga total pasien meninggal akibat Corona 8.650.