Minggu, 08 Maret 2020

Unak Anik JabarUnasko, Radio Bersejarah di Cimahi yang Kini Tinggal Kenangan

 
Unasko, Radio Bersejarah di Cimahi yang Tinggal Kenangan (Foto: Whisnu Pradana)
Cimahi - 

Sebagai kota kecil, tahun 1960 hingga 1980-an, Cimahi tak terlalu memiliki banyak tempat hiburan. Namun ada salah satu tempat yang paling hits pada zamannya, yakni Radio Unasko.

Kantor radio yang namanya konon merupakan kepanjangan dari Usaha Nasional Komersil itu, menjadi oase di tengah keringnya tempat dan acara hiburan masyarakat kelas menengah ke bawah di Cimahi, yang saat itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Bandung.

Lahir pada tahun 21 Juli 1969, Radio Unasko dengan cepat mengambil hati mulai dari anak muda hingga lansia. Semua genre musik seperti pop, keroncong, sunda, bahkan rock, blues, dan country diputar para penyiar memanjakan telinga pendengar.

"Dulu memang radio ini hadir untuk mengisi kekosongan hiburan masyarakat menengah ke bawah, terutama di sekitaran Cimahi. Dan satu-satunya radio di Cimahi saat itu," ujar Oland saat dihubungi, Senin (2/3/2020).

Meskipun lahir dari kota kecil dan tempat yang tak terlalu strategis, nyatanya tak mengecilkan keberadaan Radio Unasko. Dengan segmentasi yang berbeda dari kebanyakan radio lainnya, Olan bercerita masa keemasan Unasko terjadi antara tahun 1974 hingga 1990-an.

Apalagi, arah jangkauan dari Radio Unasko cenderung ke arah barat, seperti Cililin, Sindangkerta, Gunung Halu, Padalarang, bahkan Perbatasan Cianjur dengan Kabupaten Bandung saat itu, di Rajamandala.

"Mulai subuh kita sudah siaran untuk program ceramah subuh, lanjut ke lagu sunda, lagu jawa. Ada juga dongeng-dongeng seperti Abah Gayot dengan pendongeng lokal yang membawakan acaranya. Baru antara jam 9 malam itu acara musik untuk anak muda sampai jam 12 malam," ceritanya.

Olan sendiri bergabung dengan Radio Unasko pada tahun 1973 hingga tahun 1982. Ia pernah mencicipi peran sebagai penyiar, penanggung jawab program siaran, hingga manager.

Saat itu pula, Olan ingat bagaimana remaja Cimahi saat itu begitu gandrung berkirim salam dengan sejawat khas radio-radio hingga saat ini. Tentu, dengan permintaan lagu khusus yang diminati.

"Ada juga sesi bercerita buat anak muda, drama radio, jadi semua pernah ada programnya. Kalau kirim salam itu memang sangat terkenal, setiap hari ada yang antre, karena dulu belum pakai ponsel. Jadi harus menulis di kertas, langsung di kantor Radio Unasko," bebernya.

Kini cerita tentang Radio Unasko mulai terlupakan. Tempatnya yang dulu, kini dialihfungsikan menjadi coffeeshop dan tempat pengiriman paket. Tak ada lagi tanda-tanda bekas kebesaran Radio Unasko, radio kaum menengah ke bawah yang pernah jaya di Cimahi.

"Sebetulnya sampai tahun 2004 itu kalau tidak salah masih ada, hanya sudah enggak ada pendengar. Akhirnya ada pihak yang akuisisi dan digabung dengan radio dari Jakarta. Jadi sebetulnya enggak berhenti, tapi digabung dan berubah nama," tandasnya.


YD1JNI YACHYA YUSLIHA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar