Minggu, 04 Agustus 2019

Warga Gelar Istigasah di Kaki Gunung Tangkuban Perahu

Warga yang sebagian besar merupakan pedagang di TWA Tangkuhan Perahu ini menggelar istigasah. (Foto: Yudha Maulana)


Bandung Barat - Ratusan warga berdoa bersama di area pintu masuk Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu, Senin (5/8/2019). Mereka meminta keselamatan dan berharap kondisi gunung bisa kembali normal.

Isak tangis terlihat saat ustaz Yandi, yang memimpin istigasah bersama, merapalkan doa. Warga yang sebagian besar merupakan pedagang di TWA Tangkuhan Perahu itu tampak khusyuk mengamini tiap doa yang dilantunkan.

Baca juga: Erupsi Tangkuban Perahu Tak Berbahaya, Tapi...

Kegiatan ini diawali dengan salat istigasah berjemaah sebanyak dua rakaat. Disusul zikir dan tawasul bersama. "Tujuannya agar umat semakin dekat, tidak lari kemana-mana, agar mereka bertawakal," ujar Yandi.

"Kami dan warga mengharapkan doa kami terkabul. Tangkuban Perahu kembali normal dan pedagang bisa kembali menjalankan rutinitasnya seperti biasa," tuturnya.

Warga berdoa bersama di area pintu masuk Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu. (Foto: Yudha Maulana)

Sebelumnya, dia mengungkapkan, salat istigasah pernah dilaksanakan pascaerupsi pada 2013. "Untuk yang saat ini MUI dan tokoh masyarakat yang meminta untuk dilaksanakan istigasah, alhamdulillah sekarang bisa terselenggara," ucap Yandi.

Ketua RW 6 Desa Cikole, Ishak Jeri mengatakan, doa bersama ini juga diikuti oleh warga Kabupaten Subang. "Pedagang dan penyedia jasa di Tangkuban Perahu itu ada sekitar 1200 orang, yang datang sekarang hanya beberapa persennya saja," ujar Ishak.

Baca juga: Polda Jabar Siagakan 200 Personel di Sekitar Gunung Tangkuban Perahu

Sebelumnya Gunung Tangkuban Perahu kembali erupsi pada Kamis (2/8/2019) malam. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api tersebut dari level 1 (normal) menjadi level 2 (siaga) pada Jumat (3/8/2019).

Akibatnya, aktivitas wisata di kawasan Tangkuban Perahu ditutup kembali. "Sebenarnya kalau masalah bencana ini kami selalu diimbau agar tidak panik, yang celaka itu yang panik, sekarang kami hanya bisa berserah diri saja," tutur Ishak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar