Senin, 08 Januari 2018

Nurul Arfin Melangkah Ke KPU

Bandung -Dukungan untuk pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat di pemilihan kepala daerah Kota Bandung, Jawa Barat, sudah bulat.

Tiga partai pengusung akan mengawal mereka, yakni Golkar, Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Dengan percaya diri Nurul Arifin mengaku akan mendaftar pada hari terakhir, Rabu (10/1/2018.

"Kami akan langsung melengkapi seluruh persyaratan terkait dengan pencalonan, termasuk visi dan misi," katanya, kemarin di jln. Tamblong.

Pemilihan hari pendaftaran, ungkap dia, tidak terlepas dari instruksi DPD Partai Golkar dan Demokrat Bandung.

Alasannya, pada 9 Januari, pasangan Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi akan mendaftar ke KPU Jawa Barat sebagai calon gubernur-wakil gubernur.

Nurul mengaku telah menyusun visi-misi kepemimpinan yang akan di terapkan jika terpilih sebagai pemimpin Kota Bandung.

Beberapa di antaranya menyangkut tata kelola pemerintahan yang bersih, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.

Pasangan yang mengusung slogan 'Bandung Geulis, Bandung Harmonis' itu juga memberi perhatian pada permasalahan perempuan dan anak-anak.

"Termasuk kami sangat concern kepada kaum disabilitas," tegas Nurul.

Sementara itu, Hari pertama dipilih pasangan petahana Rudy Gunawan-Helmi Budiman untuk datang ke KPU Kabupaten Garut.

Mereka diusung NasDem, Gerindra, dan PKS.

"Kami maju untuk menguatkan infrastruktur, meningkatkan layanan publik, menurunkan angka kemiskin-an dan membuka lapangan kerja," janji Rudy Gunawan.

Di Kabupaten Bandung Barat, Ketua KPU Iing Nurdin mengaku sudah dihubungi dua partai yang akan mendaftarkan pasangan calon, yakni Partai Demokrat dan Gerindra.

Di sisi lain, KPU Kota Sukabumi memastikan di hari pertama tidak ada pasangan calon yang akan mendaftar.

"Aturannya, sehari sebelum daftar, tim sukses harus konfirmasi ke KPU, tapi hari ini tidak ada yang mengonfirmasi ke kami," kata anggota KPU Kota Sukabumi Agung Dugaswara.

Dua pasangan calon dipastikan akan berkontestansi di Kota Padang, Sumatra Barat.

Pasangan petahana Mahyeldi dan wakilnya, Emzalmi, memilih berpisah.

Mahyeldi berpasangan dengan Hendri Septa yang didukung PKS dan PAN, sedangkan Emzalmi memilih Desri Ayunda sebagai wakilnya, dengan diusung delapan partai.

Kami optimistis bisa menang. Targetnya, kami bisa menang besar di pilkada Kota Padang ini," kata ketua pemenangan Emzalmi-Desri, Wahyu Iramana Putra.

Di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, petahana bupati, Nikson Nababan, memilih melepas wakilnya, Mauliate Simorangkir.

Ia akan kembali maju dengan Sarlandy Hutabarat, dengan dukungan PDIP, NasDem, PAN, PKB, dan Golkar.

Karena maju di pilkada Pangkal pinang, Bangka Belitung, Maulana Akli mengaku sudah mengundurkan diri sebagai PNS di Pemprov Sumatra Selatan.

Calon wali kota yang akan berpasangan dengan Muhammad Sopian itu mendapat dukungan NasDem, PDIP, dan PKS.

"Masa jabatan saya sebagai PNS sebenarnya masih 19 tahun lagi, tapi kemarin saya mundur karena ingin membangun Pangkalpinang," kata Akli.

Kemarin, DPP Partai Gerindra menyerahkan surat keputusan dukungan kepada 10 pasangan bakal calon bupati di Nusa Tenggara Timur.

Pasangan yang didukung Gerindra tersebut berasal dari Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, Ende, Sikka, Nagekeo, dan Alor.
YD1JNI-TZ.IN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar