Objek wisata dekat Tangkuban Perahu masih sepi wisatawan. (Foto: Yudha Maulana)
Bandung Barat - Kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menurun drastis pasca erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada Jumat (26/7/2019) lalu.
Hal itu tergambar dari sejumlah objek wisata yang dikelola Perhutani mengalami penurunan jumlah pengunjung pasca erupsi hingga sekarang.
Administratur KPH Perhutani Bandung Utara Komarudin mengatakan, pihaknya kehilangan 80 persen kunjungan wisatawan dari sejumlah objek wisata.
"Memang tiap tempat itu berbeda-beda jumlah kunjungannya, tapi bila ditotalkan bisa mencapai 10 hingga 15 ribu (wisatawan) yang loss. Kami mendapatkan laporan dari rekan-rekan di objek wisata tersebut," kata Komarudin kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (28/7/2019).
Sejumlah wisata Perhutani yang berada di radius 4 hingga 5 kilometer dari Kawah Ratu, ujar Komarudin, terpaksa ditutup kemarin dengan pertimbangan keselamatan wisatawan dan karyawan.
"Wisata yang dekat dengan Tangkuban Perahu ada Orchid Forest, Pal16, kemudian Grafika Cikole, Jayagiri Resort. Kami juga ada Geger Bintang Matahari. Dengan adanya peristiwa ini kunjungan menurun drastis, memang semuanya sudah kita buka kembali hari ini," kata.
"Kita acuannya pada pengumuman dan rekomendasi dari PVMBG, wisata sudah dibuka tapi kewaspadaan kita tingkatkan. Kami juga bekerja sama dengan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, untuk antisipasi bila ada hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Foto: Yudha Maulan
Ia berharap, aktivitas wisata di sekitar Cikole dan Lembang bisa kembali pulih seiring berkurangnya aktivitas vulkanik dari Gunung Tangkuban Perahu.
"Kami berharap hari esok sudah normal kembali. Pengunjung yang mau berwisata di sekitar Tangkuban Perahu dan Lembang bisa melaksanakan kunjungannya, insyaallah aman, kami siap siaga bila ada perkembangan lebih lanjut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar