Ridwan Kamil akan Buat Program Satu Desa Satu Hafiz Alquran :
Karawang - Wali Kota Bandung yang juga Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil diberi kaligrafi indah saat berkunjung ke Pondok Pesantren Asshiddiqiyah di Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kaligrafi itu merupakan karya terbaik peserta lomba kaligrafi di MTQ Internasional Jamiyyatul Qura Wal Hufadz (JQH) NU 2018.
"Kaligrafi untuk Kang Ridwan Kamil merupakan karya pemenang lomba cabang kaligrafi di MTQ Internasional JHQ," kata Ahmad Dahuri, Wakil Ketua Pengarah Panitia kepada wartawan Minggu (16/7/2018) malam.
Malam itu, Ridwan Kamil hadir untuk menutup musabaqah internasional JQH. Di hadapan ribuan peserta, ia berjanji akan membuat program yang memuliakan Alquran. Ia menyatakan akan membuat program satu desa saru hafiz Quran.
"Saya ingin bikin kegiatan berbasis Alquran. Di antaranya program satu desa satu hafiz Quran. Jadi masjid - masjid di enam ribu desa di Jawa Barat dipimpin oleh hafiz - hafiz luar biasa. Saya bertekad sebarkan hafiz - hafiz itu ke seluruh Jawa Barat supaya lahir standar baru keislaman di Jabar. Saya ingin rakyat Jawa Barat berakhlak Alquran," kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, saat memberi sambutan. Massa seketika riuh bertepuk tangan.
Emil, sapaan Ridwan Kamil juga bertekad memberi keberpihakan anggaran pada pesantren - pesantren di Jawa Barat. Caranya, kata dia adalah menyiapkan perda Pesantren.
"Walau belum dilantik saya sedang menyiapkan naskah akademik perda pesantren. Jadi santri yang kurus- kurus akan diurus pemerintah dengan diberi dana rutin per tahun. Supaya orang tua mereka tidak terbebani oleh biaya pendidikan," kata dia.
Alasannya, kata Emil, karena dukungan anggaran negara di kalangan pesantren masih minim. "Anak- anak di sekolah negeri sudah dibekali biaya negara per tahun, tetapi santri - santri di pesantren tidak dapat. Dengan kekuasaan ini, saya akan sejahtrakan para santri dan kyai dan membangun infrastruktur pesantren," Ridwan menambahkan.
MTQ Internasional Jamiyyatul Qura Wal Hufadz berlangsung sejak Rabu (11/7). Kegiatan tersebut dibuka oleh Presiden Jokowi di Istana Negara. Ratusan peserta bersaing di 3 cabang lomba. Yaitu lomba Tilawah atau membaca indah, tafsir dan tahfiz (hafalan) Al Quran.
Selama 5 hari, para peserta berlomba di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Cilamaya, Karawang. Selain diikuti peserta dari Indonesia, para qori dan penghafal dari negara sahabat juga ikut memeriahkan acara tersebut. Beberapa negara yang mengirimkan delegasinya adalah Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Kazakhstan, Maroko, Mesir dan Afghanistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar